Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Macan Gunung Menebar Teror

Kompas.com - 13/10/2010, 08:38 WIB

BATU, KOMPAS.com — Setelah serangan anjing liar pada ternak di Kota Batu hampir lewat setahun, kini giliran serangan macan mengancam hewan peliharaan warga. Tiga domba, satu di antaranya mati, milik suami-istri Tukimin (50) dan Jumirah (47) warga Srebet, Desa Pesanggrahan, Kecamatan Batu, dicabik predator yang diduga sejenis kucing besar.

Kejadian itu diketahui Tukimin saat hendak memberi makan dombanya sekitar pukul 04.30, Jumat (8/10/2010). Di pintu kandang, ia menyaksikan ceceran darah yang ketika dirunut berasal dari salah satu domba yang mati dengan leher dan dada tercabik. “Anehnya, dagingnya kok tidak dimakan,” ujar Tukimin, Selasa (12/10/2010).

Ia menduga, hewan pemangsa yang diduga sebagai macan itu berbadan lebih besar daripada dombanya karena mampu mengangkat mangsa keluar lewat sekat kandang yang tingginya 50 cm itu. “Saat kami temukan, domba itu sudah mati kehabisan darah,” bebernya.

Istri Tukimin, Jumirah, menambahkan, ia menemukan dua domba mendapat luka gigitan ketika memeriksa ternak lainnya. Namun, karena hanya di pantat, hewan itu tidak mati. “Beruntung kami masih bisa mengobatinya, jadi tidak sampai mati,” ujar Jumirah.

Serangan itu tak pelak menjadi teror bagi suami-istri yang tinggal di tengah kebun apel itu, apalagi setelah mereka menemukan jejak kaki hewan berukuran lebih besar daripada anjing.

“Jejaknya masih belum terhapus sampai sekarang. Kami tak bisa bayangkan seberapa besar binatang itu,” ujar Jumirah setengah ketakutan.

Ketakutan terus menghinggapi mereka saat malam tiba. Mereka khawatir menjadi sasaran serangan berikutnya. “Tampaknya binatang itu bukan membunuh karena lapar, melainkan memang ingin membunuh untuk kesenangan. Saya juga menduga ada keganjilan mistik sebab macan biasanya suka daging, tapi ini kok malah dagingnya tak dimakan,” ungkap Tukimin.

Polres Batu pun telah memeriksa kondisi sekitar rumah dan kebun apel itu. Dugaan sementara, memang ada binatang buas yang berburu di sekitar situ. “Anggota kami sudah mengecek ke lapangan. Namun, kami belum bisa memastikan apa benar itu serangan macan atau hewan buas lainnya,” ucap AKB Gatot Soegeng Soesanto, Kapolres Batu.

Terkait serangan itu, Kantor Lingkungan Hidup (KLH) Kota Batu tak menampik kemungkinan bahwa hal itu dilakukan harimau atau macan, apalagi di kawasan lereng diketahui masih ada macan dan elang jawa.

“Mungkin dugaan serangan harimau itu benar karena Batu memang masih memiliki spesies harimau jawa itu. Keberadaannya pun tak terpusat di Tahura saja. Hasil laporan dari pegawai Tahura, mereka sering menemukan jejak harimau dan melihatnya beberapa kali dari kejauhan,” beber Bambang Parianom, Kepala KLH Kota Batu, Selasa (12/10/2010).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com