Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Suku Enggano Minta Meriam Dikembalikan

Kompas.com - 09/10/2010, 03:34 WIB

BENGKULU, KOMPAS.com--Ketua Lembaga Adat Suku Enggano Rafli Zen Kaitora meminta meriam kuno yang diambil dari perairan Pulau Enggano dan kini berada di Kota Bengkulu agar dikembalikan ke pulau itu.

"Kami meminta meriam kuno peninggalan Belanda itu dikembalikan ke Enggano karena merupakan bagian dari sejarah  masyarakat Pulau Enggano," katanya di Bengkulu, Jumat.

Meriam itu diketahui diambil dari Enggano setelah seorang warga yang berada di kapal Feri Raja Enggano melihat meriam tersebut dibawa ke Kota Bengkulu.

Sekelompok orang atas nama LSM Citra Enggano mengambil meriam tersebut dari perairan Pulau Enggano tepatnya di Desa Kahyapu dan dibawa ke Kota Bengkulu.

Masyarakat adat Enggano menilai pengambilan meriam kuno tersebut termasuk tindakan pencurian karena tanpa sepengetahuan masyarakat adat.

"Selama ini kami juga mengetahui keberadaan meriam kuno itu tapi tidak pernah mengambilnya karena itu dilindungi, "katanya.

Sebelumnya kata dia terdapat dua meriam kuno peninggalan tentara Belanda namun satu buah sudah diambil warga dengan rencana dijual sebab mereka tidak tahu benda tersebut merupakan benda cagar budaya yang dilindungi.

"Pada waktu itu tahun 2007 dan sembilan warga yang mengambil meriam dengan maksud dijual itu ternyata ditangkap dan dipenjara," katanya.

Ia memperkirakan masih ada sejumlah benda peninggalan Belanda yang terdapat di dasar laut sebab pada zaman penjajahan Pulau Dua yang berdampingan dengan Pulau Enggano merupakan pelabuhan besar milik Belanda.

Pengambilan meriam tersebut kata dia harus diusut tuntas oleh aparat karena besar kemungkinan akan diperjualbelikan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com