Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fanatisme Agama "Pembunuh Nomor Satu"

Kompas.com - 05/10/2010, 04:02 WIB

YOGYAKARTA, KOMPAS.com — Fanatisme agama merupakan "pembunuh nomor satu" dialog antaragama karena kaum fanatik tidak mempunyai kemampuan untuk menjalin dialog. Hal tersebut disampaikan oleh Hans Zehetmair, Direktur Hanns Seidel Foundation Jerman.

"Kaum fanatik menganggap pandangan yang berbeda tidak mungkin untuk dapat disejajarkan kembali," katanya pada orasi ilmiah berjudul "Pemikiran mengenai Dialog Lintas Agama, Pernyataan dari Sudut Pandang Eropa" di Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta, Senin (4/10/2010).

Menurut dia, hal-hal yang membatasi dialog lintas agama di Eropa sebagai akibat dari fanatisme terhadap tidak adanya keinginan untuk memeluk demokrasi dan penolakan terhadap hak asasi manusia sangat jelas terlihat. Meski demikian, peluang yang ada juga cukup jelas terlihat.

"Peluang itu terletak pada upaya untuk mengikuti prinsip yang menjamin keberhasilan dialog lintas agama, kesediaan masyarakat untuk hidup bersama secara damai, dan terlibat dalam dialog yang damai," katanya.

Ia mengatakan, saat ini Eropa lebih bersifat heterogen dalam aliran kepercayaan dan budaya. Ada ribuan bidang yang di dalamnya terdapat orang-orang dengan latar belakang agama yang berbeda dalam kehidupan sehari-hari, seperti di klub olahraga, tempat kerja, dan festival.

Selain itu, jumlah pernikahan antarindividu yang berbeda agama semakin meningkat. Saat ini, setiap lima pernikahan yang terjadi di Jerman melibatkan individu dengan kewarganegaraan yang berbeda.

"Pasangan lintas agama telah menjadi hal yang biasa di Jerman dan jumlahnya juga semakin meningkat. Hal yang sama juga terjadi di berbagai kawasan Eropa lainnya," katanya.

Menurut dia, pernikahan merupakan lahan yang subur untuk menjamin keberhasilan dialog lintas agama. Masing-masing pasangan akan berhadapan dengan kebutuhan untuk saling terciptanya dialog lintas agama yang akan berlangsung seumur hidup mereka.

"Hal lain yang juga merupakan peluang luar biasa bagi terciptanya dialog lintas agama adalah kondisi kehidupan bagi mereka yang percaya pada agama di seluruh dunia," katanya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com