Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Awas, Ada Titik Baru Semburan Lumpur Lapindo

Kompas.com - 30/09/2010, 14:53 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Penelitian yang dilakukan Russian Institute of Geological Studies bersama Institute of Electro Physics menyatakan bahwa saat ini masih ada dua titik yang berpotensi menyemburkan lumpur baru di sekitar kawasan Sidoarjo.

Hal ini didasarkan pada pengamatan data tiga dimensi Sistem Informasi Geologi atau Geological Information System. Satu titik berada di sebelah barat daya Lumpur Sidoarjo, dan satunya lagi berada di sebelah timur laut. "Diperlukan suatu sistem monitoring untuk mengawasi dua titik ini," kata peneliti Sergey V Kadurin pada jumpa pers di Hotel Regent Four Seasons, Jakarta, Kamis (30/9/2010).

Ditambahkan, semburan Lumpur Sidoarjo yang terjadi saat ini tak dapat dihentikan. Hal yang dapat dilakukan adalah mengalihkan semburan tersebut ke arah laut. Ilmuan ini mengatakan, "Ini sudah hukum alam. Kita tidak dapat menghentikan alam. Dan tidak ada seorang pun yang dapat menghentikan hukum alam."

Selain itu, tim peneliti Rusia yang meneliti Lumpur Sidoarjo berdasarkan data dari pemerintah Indonesia, berpendapat, bencana tersebut terjadi akibat kembali aktifnya struktur gunung lumpur yang terbentuk sekitar 150.000-200.000 tahun lalu.

Gunung lumpur ini, menurut ahli dari Rusia ini, menyembur ke permukaan akibat gempa pada 9 Juli 2005 berkekuatan 4,4 skala Ritcher. Semburan juga, masih kata peneliti Rusia, dipicu oleh Gempa Yogyakarta, yang terjadi pada 27 Mei 2006, atau dua hari sebelum sempuran Lumpur Sidoarjo terjadi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com