Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kesaksian Istri Tersangka Teroris

Kompas.com - 27/09/2010, 06:33 WIB

Saya, dua perempuan dewasa yang bersama saya, bayi saya yang berumur 20 hari, dan anak tetangga yang masih balita itu menyaksikan kejadian tersebut. Jadi, dua orang ditembak di kamar mandi, satu orang lari.

Bang Jali dan seorang makmumnya, Abu, masih tetap melanjutkan shalat walaupun orang-orang bersenjata itu sudah masuk ke dalam rumah, di ruang belakang dekat dapur.

Bang Jali tetap melanjutkan membaca surah Al Quran. Tetapi, orang-orang bersenjata itu langsung menarik paksa Bang Jali, shalat Bang Jali dihentikan secara paksa. Buya ditunjangi (ditendang), kemudian dipijak-pijak (diinjak-injak) hingga babak belur.

Saya kasihan melihat Bang Jali karena saat itu dia sedang sakit batuk. Bang Jali diseret sama Densus, Bang Jali tak henti-hentinya meneriakkan takbir, Allahu Akbar, Allahu Akbar.

Saya masih dalam todongan senjata bersama dua perempuan dan tiga anak-anak. Kami langsung disuruh ke rumah tetangga sambil ditodong. Anak-anak saya yang lain dari tadi memang berada di situ.

Saya dan anak-anak saya bisa mengintip (melihat dari sela-sela atau lubang rumah) kejadian yang terjadi di rumah kami. Anak-anak saya berteriak-teriak tidak henti-hentinya. "Umi, Umi, itu Buya, itu Buya." Anak-anak memberi tahu saya mereka melihat Buya mereka dipijak-pijak (diinjak-injak). (Rahmad Nur Lubis)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com