Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nelayan Gunung Kidul Butuh Radio SSB

Kompas.com - 17/09/2010, 19:27 WIB

GUNUNG KIDUL, KOMPAS.com - Keterbatasan alat komunikasi selalu menjadi kendala utama pencari an kapal nelayan yang hilang di kawasan laut. Di Pelabuhan Sadeng, Gunung Kidul, DIY, Tim Search and Rescue atau SAR menerima rata-rata empat laporan kapal hilang setiap bulannya. Tim SAR dan nelayan cuma dilengkapi alat komunikasi handy talky atau HT yang hanya bisa digunakan pada jarak maksimal 50 mil dari garis pantai.

"Padahal nelayan di Gunung Kidul bisa melaut hingga jarak lebih 100 mil dari pantai. Hingga kini, pemerintah sama sekali belum pernah memberikan bantuan alat komunikasi yang memadai bagi nelayan. Kami seringkali kesulitan mencari nelayan yang hilang karena tidak ada komunikasi," ujar Sekretaris Tim SAR Wilayah I Operasional Pantai Sadeng, Handoko, Jumat (17/9/2010).

Menurut Kepala Bidang Kelautan dan Pesisir Dinas Kelautan dan Perikanan DIY, Suwarman Partosuwiryo, pengadaan alat komunikasi baru akan direncanakan pada 2011. "Lokasi tempat pendaratan ikan, pelabuhan, dan nelayan dengan kapal besar seharusnya dilengkapi dengan alat komunikasi minimal berupa radio komunikasi SSB," kata Suwarman.

Saat ini, seluruh nelayan di DI Yogyakarta hanya mengandalkan alat komunikasi berupa telepon seluler dan HT. Harga radio SSB yang cukup mahal, menurut Suwarman, menjadi kendala utama. Apalagi, radio SSB juga harus dipasang di tempat pendaratan ikan atau pelabuhan untuk pemantauan komunikasi bagi nelayan yang melaut. "Kami berencana mengusulkan pengadaannya tahun depan," tambah Suwarman.

Pengadaan radio SSB ini terutama sangat mendesak di kawasan pelabuhan seperti Pelabuhan Sadeng, Gunung Kidul. Tiap unit alat radio SSB terdiri dari dua radio untuk pemasangan di darat maupun dibawa melaut dengan harga Rp 25 juta per unit. Pemberian alat komunikasi, seperti SSB juga harus dilengkapi aki dan panel tenaga surya untuk pengisian baterai.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com