Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenhub Bentuk Tim Pemantau Tarif Tiket

Kompas.com - 06/09/2010, 22:47 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Kemenhub telah membentuk tim pemantau tarif atau harga tiket pesawat terbang dan sudah melakukan pemantauan di sejumlah bandar udara yang terdapat di Tanah Air.

"Selama sebulan kami telah mengirim dan menurunkan tim pemantau ke beberapa bandara," kata Direktur Angkutan Udara Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, E.A. Silooy, dalam diskusi di Jakarta, Senin (6/9/2010).

Silooy memaparkan, beberapa bandara yang dipantau tarifnya antara lain adalah bandara yang terletak di kota Medan, Jakarta, Surabaya, Makassar, dan Denpasar.

Sampai saat ini, ujar dia, tim pemantau tersebut masih belum menemukan adanya praktek menyimpang terkait penentuan harga tiket pesawat menjelang masa lebaran.

Namun, pihak Kementerian Perhubungan tentu akan melakukan tindakan bila terdapat adanya masukan tertulis dari berbagai pihak terkait dengan praktek penentuan harga yang menyimpang seperti melebihi batas atas penentuan tarif.

Selain tim pemantau harga tiket pesawat, ia mengemukakan bahwa Kemenhub juga telah membentuk tim yang bertugas mengawasi agar jadwal penerbangan tidak menumpuk di golden times atau periode jam sibuk penerbangan di bandara.

"Waktu golden times misalnya di Bandara Soekarno-Hatta pada pagi hari adalah pada pukul 06.00 - 09.00, sedangkan pada sore dan malam adalah pada pukul 16.00 - 21.00," katanya.

Mengenai masalah percaloan, Silooy mengakui bahwa persoalan tersebut adalah sangat pelik untuk dituntaskan karena telah ada sejak lama dan terdapat di semua moda transportasi.

Untuk itu, ia mengusulkan agar terdapat diskusi khusus terkait dengan calo yang antara lain membahas tentang penegakan hukum yang efektif kepada pelaku praktik percaloan.

Ia juga menuturkan, tugas posko lebaran bukanlah untuk mengawasi aktivitas orang per orang yang mencurigakan tetapi secara keseluruhan untuk memastikan tidak terjadi kesemrawutan dalam pelayanan terhadap para penumpang di bandara.

Mengenai jumlah pemudik yang berangkat melalui moda transportasi udara, Silooy mengatakan bahwa telah ada penambahan dibanding tahun 2009 lalu tetapi tidak terlalu signifikan.

Berdasarkan data Kementerian Perhubungan, perbandingan antara jumlah penumpang yang berangkat mudik dengan angkutan udara dalam negeri pada periode lebaran 2010 dibanding lebaran 2009 mengalami peningkatan sebanyak 13,38 persen pada H-7, 16,54 persen pada H-6, dan 22,95 persen pada H-5.

Sedangkan pada periode lebaran tahun 2009, puncak pemudik tertinggi terjadi pada H-2 yaitu mencapai sejumlah 126.863 orang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com