Penumpang KA Meningkat 45 Persen

BANDARLAMPUNG, KOMPAS.com - Jumlah penumpang yang menggunakan jasa kereta api (KA) di stasiun KA Tanjungkarang Bandarlampung hingga H-5 Idul Fitri 1431 H, meningkat sekitar 45 persen dari hari sebelumnya.

Kepala Stasiun KA Tanjungkarang, Muhaimin mengatakan, jumlah penumpang yang menggunakan jasa KA ekspres Rajabasa itu mengalami peningkatan dari hari sebelumnya sebesar 45 persen atau sekitar 878 penumpang dari hari sebelumnya sekitar 607 penumpang.

Peningkatan terjadi pada perjalanan KA ekspres Rajabasa yang merupakan kelas ekonomi, sedangkan kelas eksekutif dan bisnis sendiri cenderung masih belum mengalami peningkatan.

"Mulai liburnya anak-anak sekolah menjadi salah satu faktor semakin meningkatnya jumlah penumpang yang ada di stasiun KA itu," katanya.

Pada masa lebaran itu, pihaknya telah menetapkan tarif batas atas dan batas bawah yang sudah ditetapkan oleh pemerintah.

Sehingga pada dasarnya tarif hanya mengalami kenaikan sekitar 10 persen saja karena sudah diatur seluruh oleh pemerintah.

"Harga tiket untuk kelas ekonomi tidak mengalami keniakan atau bertahan pada Rp 15.000/tiket, namun untuk kelas ekonomi tersebut hanya melalui pemberangkatan satu kali pada pukul 08.30 WIB," ujarnya.

Sedangkan untuk kelas eksekutif dan bisnis, tarif yang digunakan adalah tarif batas atas atau sebesar Rp 130 ribu kelas eksekutif dan kelas bisnis sebesar Rp 64-Rp80 ribu/tiket bagi anak-anak dan dewasa.

Soal rencana penambahan rangkaian gerbong jika terjadi lonjakan penumpang, akan dilakukan. Pihaknya sudah mempersiapkan penambahan rangkaian gerbong KA, jumlah sebelumnya tujuh gerbong akan ditambah menjadi delapan gerbong atau lebih.

"Kita akan lihat nanti jika diperlukan penambahan gerbong KA, yang pasti kita sudah siapkan tiga gerbong untuk menambah rangkaiaan gerbong bagi penumpang tersebut," ujarnya.

Terkait dengan adanya pengamanan khusus baik di stasiun maupun di dalam KA pada Idul Fitri ini, pihaknya sudah mempersiapkan sejumlah petugas keamanan dan dibantu oleh pihak Kepolisian Daerah Lampung untuk mengamankan setiap tindakan kejahatan yang akan terjadi di stasium maupun di dalam gerbong KA tersebut.