Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapolri dan Kapolda Harus Minta Maaf

Kompas.com - 03/09/2010, 22:43 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) mendesak Kapolri dan Kapolda Sulawesi Tengah untuk memberikan keterangan dan meminta maaf kepada masyarakat terhadap kesalahan penanganan yang dilakukan oleh anggotanya pada insiden Buol. Demikian dijelaskan Alvon Kurnia Palma, Wakil Ketua YLBHI, saat ditemui di Jakarta, Jumat (3/9/2010).

Selain itu, YLBH Indonesia juga mendesak Komnas HAM untuk melakukan investigasi pro justisia agar dugaan terhadap tindak pidana dan pelanggaran HAM dalam kasus ini menjadi terang. "Sejauh ini Komnas HAM belum melakukan investigasi yang mendalam," ujar Alvon.

Dalam penangkapan dan penahanan Kasmir Timumun, patut diduga pihak kepolisian melakukan pelanggaran dalam penahanan dan penangkapan Kasmir. "Ini merupakan penahanan unprocedural karena polisi menahan tanpa surat penangkapan, bahkan keluarganya pun tidak tahu kalau Kasmir ditahan," ujar Alvon.

Mengenai kerusuhan di depan Polsek Buol, Alvon menyatakan bahwa pihak kepolisian telah menggunakan kekuasaan secara berlebihan. "Polisi sudah berlebihan dalam penanganan massa," ujar Alvon.

Kronologi kejadian versi YLBH Indonesia menyebutkan bahwa Kasmir ditahan di Polsek Biau pada tanggal 28 Agustus 2010. Selama 2 hari sampai tanggal 30 Agustus 2010 keluarga tidak diberitahu bahwa Kasmir ditahan. "Saat keluarga korban ingin mengantar makanan untuk berbuka puasa pada tanggal 30 Agustus, keluarga mendapati Kasmir gantung diri dengan mulut tersumbat kertas," jelas Alvon.

Polisi mengatakan kepada keluarga bahwa Kasmir meninggal karena bunuh diri. Namun, menurut Alvon, keluarga menemukan sesuatu yang berbeda dari tubuh Kasmir. "Dalam tubuh Kasmir keluarga mendapati ada luka lebam di bagian dada, pangkal paha, dan bagian kaki," jelas Alvon.

Tanggal 30 Agustus malam, sekitar 400 orang yang sebagian besar merupakan keluarga besar Kasmir mendatangi Polsek Biau. Di sanalah terjadi kericuhan sehingga menewaskan tujuh anggota masyarakat lainnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Prabowo-Gibran Buka Puasa Bareng Golkar, Semeja dengan Airlangga, Agung Laksono, dan Akbar Tandjung

    Prabowo-Gibran Buka Puasa Bareng Golkar, Semeja dengan Airlangga, Agung Laksono, dan Akbar Tandjung

    Nasional
    Fahira Idris: Pendekatan Holistik dan Berkelanjutan Diperlukan dalam Pengelolaan Kawasan Aglomerasi Jabodetabekjur

    Fahira Idris: Pendekatan Holistik dan Berkelanjutan Diperlukan dalam Pengelolaan Kawasan Aglomerasi Jabodetabekjur

    Nasional
    KPK: Baru 29 Persen Anggota Legislatif yang Sudah Serahkan LHKPN

    KPK: Baru 29 Persen Anggota Legislatif yang Sudah Serahkan LHKPN

    Nasional
    Dewas Sudah Teruskan Aduan Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar ke Deputi Pimpinan

    Dewas Sudah Teruskan Aduan Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar ke Deputi Pimpinan

    Nasional
    Rekening Jaksa KPK yang Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar Diperiksa

    Rekening Jaksa KPK yang Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar Diperiksa

    Nasional
    Kasus Kredit Ekspor LPEI, KPK Buka Peluang Tetapkan Tersangka Korporasi

    Kasus Kredit Ekspor LPEI, KPK Buka Peluang Tetapkan Tersangka Korporasi

    Nasional
    Pakar Hukum Dorong Percepatan 'Recovery Asset' dalam Kasus Korupsi Timah yang Libatkan Harvey Moeis

    Pakar Hukum Dorong Percepatan "Recovery Asset" dalam Kasus Korupsi Timah yang Libatkan Harvey Moeis

    Nasional
    Sidak ke Kalteng, Satgas Pangan Polri Minta Pasar Murah Diintensifkan Jelang Lebaran

    Sidak ke Kalteng, Satgas Pangan Polri Minta Pasar Murah Diintensifkan Jelang Lebaran

    Nasional
    Puspen TNI Sebut Denpom Jaya Dalami Dugaan Prajurit Aniaya Warga di Jakpus

    Puspen TNI Sebut Denpom Jaya Dalami Dugaan Prajurit Aniaya Warga di Jakpus

    Nasional
    Bea Cukai dan Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Gagalkan Peredaran Serbuk MDMA dan Kokain Cair

    Bea Cukai dan Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Gagalkan Peredaran Serbuk MDMA dan Kokain Cair

    Nasional
    TNI Kirim Payung Udara, Bisa Angkut 14 Ton Bantuan untuk Warga Gaza Via Udara

    TNI Kirim Payung Udara, Bisa Angkut 14 Ton Bantuan untuk Warga Gaza Via Udara

    Nasional
    Tersangka Kasus Korupsi Timah Diyakini Bisa Bertambah 2-3 Kali Lipat jika Diusut Lewat TPPU

    Tersangka Kasus Korupsi Timah Diyakini Bisa Bertambah 2-3 Kali Lipat jika Diusut Lewat TPPU

    Nasional
    Pakar Hukum Duga Ada 'Orang Kuat' Lindungi Kasus Korupsi Timah yang Jerat Harvey Moeis

    Pakar Hukum Duga Ada "Orang Kuat" Lindungi Kasus Korupsi Timah yang Jerat Harvey Moeis

    Nasional
    Gerindra: Prabowo Tidak Cuma Janji Kata-kata, Dia 'The New Soekarno'

    Gerindra: Prabowo Tidak Cuma Janji Kata-kata, Dia "The New Soekarno"

    Nasional
    TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

    TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com