Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Buol, 11 Anggota Polisi Diperiksa

Kompas.com - 03/09/2010, 15:32 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Kepolisian memeriksa 11 anggota Polri terkait kasus tewasnya Kasmir Timumun di sel di Polsek Biau, Buol, Sulawesi Tengah, hingga kasus bentrokan antarwarga dengan polisi. Ke-11 anggota itu diperiksa di Polda Sulteng.

Wakil Kepala Divisi Humas Mabes Polri Kombes Untung Yoga Ana mengatakan, anggota yang diperiksa yakni Kasat Lantas Polres Buol Iptu Jefri Pantow, Kapolsek Biau Iptu Zakir Butudoka, Brigadir Amiruloh, dan Brigadir James Jhon Pantaw. "Dan tujuh anggota lain," ucap Untung di Mabes Polri, Jumat (3/9/2010).

Namun, belum ada penetapan tersangka. Untung kemudian menjelaskan kronologi kasus itu. Dikatakan Untung, pada 28 Agustus 2010 pukul 23.00 Wita, anggota Polsek Biau menertibkan balapan liar warga. Saat itu, polisi menangkap Kasmir setelah menabrak Briptu Ridwan. Kasmir lalu dibawa ke Polsek Biau.

Setelah itu, kata Untung, pada 30 Agustus 2010 pukul 15.30 Wita, Kasmir ditemukan tewas akibat gantung diri dengan menggunakan kain sarung yang diikat di pintu sel. Kasmir kemudian diotopsi dengan didampingi keluarga. Saat itu, keluarga melihat adanya luka di tubuh Kasmir sehingga menduga adanya penganiayaan.

Lalu muncul emosi warga yang dilanjutkan dengan mobilisasi massa di Polsek Biau. Lantas terjadilah bentrokan. Akibatnya, tujuh orang tewas yakni Muslim, Amran, Arfandi, Ridwan, Herman Hasan, Rasyid S Jopori, dan Saktipan. "26 warga luka dan 19 anggota Polri luka," kata Untung.

Selain itu, ucap Untung, aksi sweeping warga mengakibatkan rumah dinas Wakapolres Buol dan anggota Polri, markas KPPP di Leok, enam sepeda motor, serta peralatan Dalmas dirusak masa. "Situasi di Boal sampai saat ini terkendali, kondusif. Kita lakukan penegakan hukum dan koordinasi Komnas HAM," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Pakar Hukum Duga Ada 'Orang Kuat' Lindungi Kasus Korupsi Timah yang Jerat Harvey Moeis

    Pakar Hukum Duga Ada "Orang Kuat" Lindungi Kasus Korupsi Timah yang Jerat Harvey Moeis

    Nasional
    Gerindra: Prabowo Tidak Cuma Janji Kata-kata, Dia 'The New Soekarno'

    Gerindra: Prabowo Tidak Cuma Janji Kata-kata, Dia "The New Soekarno"

    Nasional
    TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

    TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

    Nasional
    Terseretnya Nama Jokowi di Pusaran Sengketa Pilpres 2024 di MK...

    Terseretnya Nama Jokowi di Pusaran Sengketa Pilpres 2024 di MK...

    Nasional
    Serangan Balik KPU dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK...

    Serangan Balik KPU dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK...

    Nasional
    Soal Flu Singapura, Menkes: Ada Varian Baru Tapi Tidak Mematikan Seperti Flu Burung

    Soal Flu Singapura, Menkes: Ada Varian Baru Tapi Tidak Mematikan Seperti Flu Burung

    Nasional
    Kasus yang Jerat Suami Sandra Dewi Timbulkan Kerugian Rp 271 Triliun, Bagaimana Hitungannya?

    Kasus yang Jerat Suami Sandra Dewi Timbulkan Kerugian Rp 271 Triliun, Bagaimana Hitungannya?

    Nasional
    Menkes Minta Warga Tak Panik DBD Meningkat, Kapasitas RS Masih Cukup

    Menkes Minta Warga Tak Panik DBD Meningkat, Kapasitas RS Masih Cukup

    Nasional
    Kursi Demokrat di DPR Turun, AHY: Situasi di Pemilu 2024 Tidak Mudah

    Kursi Demokrat di DPR Turun, AHY: Situasi di Pemilu 2024 Tidak Mudah

    Nasional
    Serba-serbi Pembelaan Kubu Prabowo-Gibran dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

    Serba-serbi Pembelaan Kubu Prabowo-Gibran dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

    Nasional
    Kecerdasan Buatan Jadi Teman dan Musuh bagi Industri Media

    Kecerdasan Buatan Jadi Teman dan Musuh bagi Industri Media

    Nasional
    Saat Sengketa Pilpres di MK Jadi Panggung bagi Anak Yusril, Otto, Maqdir, dan Henry Yoso...

    Saat Sengketa Pilpres di MK Jadi Panggung bagi Anak Yusril, Otto, Maqdir, dan Henry Yoso...

    Nasional
    Pemerintah Kembali Banding di WTO, Jokowi: Saya Yakin Kita Mungkin Kalah Lagi, tapi...

    Pemerintah Kembali Banding di WTO, Jokowi: Saya Yakin Kita Mungkin Kalah Lagi, tapi...

    Nasional
    Menteri ESDM Pastikan Divestasi Saham PT Freeport Akan Sepaket dengan Perpanjangan Kontrak Hingga 2061

    Menteri ESDM Pastikan Divestasi Saham PT Freeport Akan Sepaket dengan Perpanjangan Kontrak Hingga 2061

    Nasional
    Kata Bahlil Usai Terseret dalam Sidang MK Imbas Dampingi Gibran Kampanye di Papua

    Kata Bahlil Usai Terseret dalam Sidang MK Imbas Dampingi Gibran Kampanye di Papua

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com