Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berhentilah Menebar Racun

Kompas.com - 25/08/2010, 11:12 WIB

PAGARALAM, KOMPAS.com - Wali Kota Pagaralam, Sumatera Selatan, H Djazuli Kuris, mengatakan, petani harus menghentikan penggunaan racun rumput untuk meningkatkan produktivitas hasil pertanian bebas unsur bahan kimia yang dapat memengaruhi kesehatan.      "Berdasarkan hasil penelitian dari Jerman membuktikan ada kandungan zat yang berbahaya bagi kesehatan manusia pada hasil sayuran dan hasil pertanian asal Pagaralam," kata Djazuli Kuris, di Pagaralam, Rabu (25/8/2010).      Dia mengatakan, memang banyak permintaan hasil pertanian daerah Pagaralam khususnya kopi, namun setelah dilakukan penelitiaan dan pemeriksaan secara ilmiah ternyata didalamnya terdapat bahan kimia yang berbahaya dampak dari penggunaan racun rumput.      "Sebetulnya dalam racun rumput dapat kita lihat secara kasat mata bila terlalu banyak digunakan menimbulkan kerusakan terhadap kesuburan tanah. Sementara bagi tumbuhan sendiri terkadang ketika tidak dapat terurai dengan baik bahan kimia tersebut tetap tidak dapat dihilangkan," ungkapnya.      Djazuli berharap agar masyarakat dapat melakukan upaya lain dalam mengelola tanamannya agar hasilnya dapat lebih baik dan menghindari penggunaan bahan kimia yang berlebihan.      Sebab jika tidak dihentikan, kata dia, yang rugi petani sendiri dan  kualitas hasil panen patani juga rendah. Sehingga hasil panen tidak akan laku dijual di pasaran luas termasuk supermaket.      "Sebetulnya kita pernah mendapat tawaran dari investor Jerman untuk memasok kopi dari Pagaralam, namun setelah dilakukan penelitian dari mereka ternayat didalam kopi tersebut terdapat unsur  bahan kimi yang berbahaya berasal dari racun rumput," ungkap dia lagi.      Sementara itu, Kepala Dinas Perkebunan dan Kehutanan, Hasan Barin Ibnu, mengatakan jadi keadaan ini ditimbulkan akibat masyarakat yang kurang mehami penggunaan racun tersebut atau sengaja menggunakan berlebihan yang peting rumput mati.      "Untuk memenuhi kebutuan masyarakat akan pupuk yang bebas dari bahan kimia dengan pengelolaan secara alami kita sudah membangun pabrik sampah penghasil pupuk kompos atau organik," kata dia.      Pemerintah sudah melakukan sosialisasi agar petani melakukan pengolahan lahan cara alami dan dihimbau agar mengurangi penggunaan pestisida yang berlebihan. Sebab tidak saja dapat membatasi pemasaran hasil pertanian dan juga dapat mempengaruhi kesehatan bila dikonsumsi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com