DENPASAR, KOMPAS.com — Gila! Anjing gila makin merajalela. Dana Rp 10 miliar dikeluarkan Pemerintah Provinsi Bali, tetapi korban meninggal terus berjatuhan. Sejak tahun lalu, korban meninggal sebanyak 76 orang. Setelah Yasa (5), warga Desa Tinga-Tinga, Kecamatan Grogak, Kabupaten Buleleng, kini giliran Made Pin (13).
"Kami juga terus memantau dan mengajak masyarakat memvaksin anjingnya. Tapi soal eliminasi anjing, masyarakat masih ragu-ragu," kata Kabis Humas Provinsi Bali Ketut Teneng.
Saat ini, kondisinya semua vaksin antirabies di sembilan kabupaten/kota habis. Masyarakat kesulitan dan tak mampu beli VAR yang harganya lebih dari Rp 100.000.
Orangtua Yasa yang termasuk warga kurang mampu itu tak kuat membeli dan tak menyangka anaknya meninggal karena tak dapat vaksin. Pemprov Bali pun kembali mengatur anggarannya dan menyiapkan Rp 17 miliar. Hanya, anggaran itu baru bisa keluar September karena terbentur anggaran perubahan.
"Jadi ya, Rumah Sakit Sanglah yang pusatnya di Bali nalangin dulu semuanya," kata Teneng.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.