Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Stok Gula Menipis, Harga Pun Naik

Kompas.com - 20/08/2010, 22:26 WIB

KENDARI, KOMPAS.com - PT Adiwirgo, distributor gula pasir terbesar dari empat distributor di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, kehabisan stok yang biasanya tersedia minimal 100 karung atau setara lima ton.

"Stok terakhir saya salurkan pada Jumat pagi ke beberapa pedagang grosir. Besok, Sabtu, masuk stok baru sebanyak 200 sampai 400 karung, yang sekarang masih diperjalanan dari Makassar, Sulawesi Selatan," kata Suardi, Direktur Utama PT Adiwirgo kepada tim inspeksi barang kebutuhan pokok, Jumat (20/8/2010).

Ia mengatakan, permintaan gula pasir dari pedagang selama bulan puasa meningkat dibandingkan sebelumnya, tetapi harga jual kepada pedagang masih normal Rp 485 ribu per karung.

"Harga gula pasir masih bertahan dalam dua minggu terakhir, dan saya tidak akan naikkan sampai Lebaran jika harga beli kami juga masih tetap," katanya.

Harga eceran gula pasir di sejumlah pasar tradisional Rp 11 ribu per kilogram. Harga ini mengalami peningkatan cepat dari harga sebelumnya, Rp 8.000 menjadi Rp 10.000 sebelum Ramadhan.

Sejumlah pedagang di Pasar Mandonga mengakui kenaikan harga jual gula pasir karena harga dari distributor juga semakin mahal.

"Kami menaikkan harga gula karena harga beli dari distributor terus naik hingga memasuki Ramadhan," kata Amin, penjual gula di Pasar Mandonga.

Ani, pedagang gula eceran lainnya mengatakan pedagang eceran di Kendari tidak punya pilihan lain selain mengikuti kenaikan harga gula yang dibelinya dari pedagang grosir untuk mempertahankan keuntungan.

Kenaian harga gula eceran dirasa sangat memberatkan warga. Mereka meminta pemerintah segera menurunkan harga gula tersebut melalui operasi pasar.

"Naiknya harga gula sebagai bahan pokok untuk pembuatan kue kami, membuat keuntungan menjual kue semakin menipis karena kue di bulan puasa ini tidak mungkin harganya dinaikkan," kata Masyita salah satu penjual kue di sekitar bundaran Mandonga.

Mulianti, ibu rumah tanga mengharap Pemerintah Kota Kendari dan Pemerintah Provinsi Sultra dapat mengendalikan harga gula tersebut agar menjadi normal dengan melakukan operasi pasar.

"Semua pihak mohon jangan ada yang mempermainkan harga gula, karena masyarakat yang merasakan dampaknya," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com