Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bupati Tengahi Konflik Antarwarga

Kompas.com - 15/08/2010, 16:07 WIB

SINGARAJA, KOMPAS.com - Bupati Putu Bagiada beserta seluruh anggota Muspida Kabupaten Buleleng, Bali, langsung mengambil langkah mediasi atas terjadinya konflik antar warga Desa Kubutambahan dan Bondalem.       Warga kedua desa masih bersitegang setelah kejadian peerusakan serta penganiayaan yang berlangsung saat lomba gerak jalan 45 kilometer, menyambut Kemerdekaan RI, sejak Minggu dini hari.       Mediasi berlangsung di objek pariwisata kolam pemandian Air Sanih yang terletak di pertengahan antara Desa Bondalem dengan Desa Kubutambahan.       Upaya itu dihadiri sejumlah tokoh masyarakat dari kedua belah pihak dengan diakhiri penandatangan nota kesepakatan perdamaian dihadapan pejabat dan sejumlah media massa baik cetak maupun elektronik.       Dalam perjanjian yang disepakati bersama semua pihak menyatakan, akan membawa permasalahan tersebut ke ranah hukum dan menyeret pelaku yang menjadi provokator dalam kejadian itu.       "Kami tidak akan melakukan intervensi terhadap petugas kepolisian atas permasalahan ini dan pihak desa tidak akan pernah melindungi warga yang sengaja memprovokasi kericuhan," kata Kepala Desa Bondalem, Gede Ngurah Sadu, di hadapan pejabat Muspida Buleleng.       Hal tersebut berdasarkan permintaan Kepala Desa Kubutambahan, Ketut Sandirat serta orang tua korban yakni Nyoman Sudiasa yang menuntut agar pihak kepolisian mengusut kasus tesebut.       Menurut Sandirat, sejumlah saksi menjelaskan bahwa konflik tersebut berawal dari aksi kekerasan yang dilakukan sekelompok orang yang diduga warga Desa Bondalem dengan melempar Toyota Kijang Inova serta membakar truk bermuatan pasir milik warga Desa Kubutambahan.       Pernyataan tersebut juga didukung pengakuan Kapolres Buleleng AKBP M Yudi Hartanto yang akan mengusut peristiwa kerusuhan yang mengakibatkan sejumlah kerugian baik fisik maupun materi.       "Bukan hanya kerusakan yang ditimbulkan, coba lihat antrean kendaraan roda empat yang tidak bisa melakukan aktivitas karena penebangan kayu dan penutupan jalan dari dua arah. Ini bukan hanya jalan lintas antar Kabupaten di Bali, melainkan jalur lintas provinsi," papar Yudi.       Atas kejadian tersebut, lanjutnya, sejumlah peserta gerak jalan yang sebagian besar adalah pelajar terpaksa dievakuasi dan peserta lain menderita luka-luka akibat kejadian pelemparan tersebut, imbuh Yudi menegaskan.       "Kami akan kumpulkan semua keterangan dan akan melakukan pemanggilan kepada pihak-pihak termasuk meminta keterangan dari korban," ucapnya.       Dikatakan, dalam tiga hari Polres Buleleng bekerja untuk menuntaskan kasus yang terindikasi akibat dendam lama antardua kubu yang sebelumnya sempat berseteru.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com