Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pesta Miras Oplosan, Tukang Las Tewas

Kompas.com - 13/08/2010, 00:04 WIB

MALANG, KOMPAS.com - Minuman keras oplosan yang diproduksi sebuah kedai jamu di Jl Madyopuro Gang IV, Kecamatan Keduangkandang, Kota Malang, Jawa Timur, merengut korban jiwa.

Satu orang tewas, satu orang kritis dan menjalani perawatan intensif di rumah sakit. Polisi sudah menetapkan pemilik toko jamu sekaligus peracik miras opolosan, Susiani, sebagai tersangka.

Korban tewas adalah Kriswinarto (35), warga Jl Kyai Ageng Gribig RT 6 RW 3 Kedungkandang. Sedangkan kritis adalah Achmad Syafi`i (38), warga Jl Bareng Raya.

Kriswinarto pesta minuman keras bersama rekan kerjanya; Syafi`i, Agus Tono (40), Edi Santosa (32) dan Hermawan (24). Pesta minum dilakukan di kamar Kriswinarto yang masih tinggal serumah dengan ayah ibunya.

"Malam muntah-muntah lalu dibawa ke rumah sakit, dan siangnya meninggal dunia," kata Kusnadi, ayah korban. Jasad tukang las teter di sebuah bengkel mobil itu dikuburkan di pemakaman umum setempat.

Hampir bersamaan dengan waktu Kriswinarto masuk rumah sakit, Syafi`i dan Agus Tono, warga Jl Kyai Ageng Gribig juga dirujuk ke Rumah Sakit Saiful Anwar, Kota Malang.

Hingga Kamis (12/8/2010) malam, Syafi`i masih kritis dan masih dirawat intensif di ruang ICU, sedangkan Agus Tono yang masih belum bisa berjalan dan fisiknya lemah, nekat pulang karena tidak ada biaya.

Ditemui di rumahnya, Agus menceritakan, miras yang satu liternya seharga Rp 16.000 itu diminum bersama sejak pukul pagi. Agus mengakui, ia dan kawan-kawannya memang sudah terbiasa minum miras.

Hanya saja, oplosan produksi Susiani diminum sesekali saja, jika tidak cukup uang untuk beli miras kemasan. "Mungkin kami minum empat liter," kato Tono yang saat ditemui hanya bisa berbaring lemah di atas kasur. "Tubuh terasa tidak karuan, nggliyeng semua sampai tidak bisa jalan. Lalu saya dibawa ke rumah sakit," kata Agus.

Kapolsekta Kedungkandang, AKP Anang Tri Hananta, menjelaskan, miras itu terbuat dari alkohol 90 persen ditambah air minum kemasan, dan ditambah gula merah cair, dengan komposisi 1:5:1.

Mengenai penyebab pasti kematian korban, Anang mengatakan pihaknya akan melakukan otopsi untuk memastikan penyebab kematian. Rencananya, polisi akan membongkar makam korban Senin (16/8/2010) pekan depan. (Wahyu Nurdiyanto)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com