Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pernikahan Tradisional Semakin Digemari

Kompas.com - 09/08/2010, 11:57 WIB

SEMARANG, KOMPAS - Konsep pernikahan menggunakan pakaian adat atau pernikahan tradisional semakin digemari. Selain melestarikan budaya tradisional, pernikahan dengan adat yang lengkap turut mencerminkan status sosial keluarga pengantin.

Dalam Traditional Wedding Expo di kompleks Masjid Agung Jawa Tengah pada 5-8 Agustus 2010, puluhan penyedia jasa pernikahan menawarkan aneka konsep pernikahan tradisional. Rata-rata menawarkan konsep pernikahan dengan adat Jawa yang lengkap, baik gaya Keraton Solo maupun Yogyakarta.

Pimpinan Z-2000 Production, salah satu penyedia jasa pernikahan tradisional, Arief Ariawan, di Kota Semarang, Sabtu (7/8), mengatakan, pasar konsep pernikahan adat masih sangat luas. Klien di Z-2000, misalnya, setiap tahun terus tumbuh rata-rata 30 persen.

"Konsep yang paling banyak diminati masih gaya Solo dan Yogyakarta. Permintaan lain, seperti gaya semarangan, banyumasan, dan Padang juga lumayan banyak," kata Arief.

Biasanya, kata Arief, penyedia jasa menawarkan paket adat yang lengkap sesuai pakem, yang membutuhkan waktu hingga tiga hari. Namun, konsumen dapat memilih untuk tidak menggunakan seluruh rangkaian dengan pertimbangan kepraktisan atau biaya.

Alifah dari Sanggar Rias Putri Sembogo mengatakan hal senada. Biasanya konsumen di kalangan menengah ke atas lebih memilih mengadakan seluruh prosesi adat untuk menunjukkan status sosial.

"Pengaruhnya lagi-lagi ke persoalan biaya. Untuk prosesi adat yang paling lengkap, biayanya bisa empat sampai lima kali lipat dari sekadar rias dan menggunakan baju adat saat resepsi," kata Alifah.

Pimpinan Sanggar Rias Anting Wulan, Ratriana YE Kusumiati, mengatakan, meski banyak anak muda yang tidak suka repot dengan pernikahan adat, orangtuanya masih memegang teguh budaya tersebut. Oleh karena itu, dia yakin, peminat pernikahan dengan konsep tradisional masih banyak.

"Untuk itu, kami menawarkan jalan tengah. Tetap bergaya tradisional dengan hanya menyisakan beberapa prosesi sehingga tidak melelahkan dan tidak repot," kata Ratriana. (UTI)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com