Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pesawat Presiden Diadang Hujan Angin

Kompas.com - 03/08/2010, 11:42 WIB

AMBON, KOMPAS.com - Setelah menghadiri puncak acara "Sail Banda 2010 dan mencanangkan Maluku sebagai Lumbung Ikan Nasional di Demaga Pelabuhan Yos Sudarso, Ambon, Maluku, Selasa (3/8/2010) siang,  Presiden Susilo Bambang Yudhoyono langsung menuju Bandar Udara Internasional Pattimura, Ambon.

Dengan menggunakan pesawat Kepresidenan 737-800 Garuda Indonesia, Presiden dan rombongan dijadwalkan menuju Bandar Udara Sultan Babullah, Ternate, Maluku Utara. Namun, meski rombongan sudah tiba di Bandara Pattimura, namun sampai menjelang pukul 14.00 WIT, belum terlihat tanda-tanda pesawat Kepresidenan akan lepas landas.

"Kalau hujan, Presiden biasanya minta tunggu sampai reda. Sebetulnya, kalau sudah terbang 10 menit, udaranya sudah clear," bisik seseorang, yang didengar Kompas, yang saat ini sudah berada di dalam pesawat bersama sebagian kecil rombongan Presiden lainnya.

Hujan lebat dan kadang-kadang gerimis memang terlihat masih turun membasahi landasan. Mendung dan hujan di Kota Ambon, sebenarnya sudah turun sejak Senin (2/8/2010) malam lalu hingga hari ini. Akibat hujan disertai angin, karpet merah yang sudah terpasang dari pintu ruang VIP Bandara Pattimura hingga dekat pintu depan pesawat terlihat basah kuyup. Kompas juga menyaksikan perwira TNI-AU dan Kapten Pilot Yudi Fajari turun untuk mendiskusikan cuaca dan kepastian penerbangan.

Beberapa petugas berlindung di balik jas hujan maupun sayap pesawat. Sejumlah spanduk milik bank nasional yang mendukung acara "Sail Banda 2010" juga tampak berjatuhan di pinggir jalan di sisi bandara.

Bahkan, sebuah baliho selamat datang yang berada di sisi pintu masuk ruang kedatangan VIP, yang bergambar Presiden dan sejumlah menteri bersama Gubernur Maluku Albert Karel Ralahalu sobek dan roboh. Sobekan berada tepat di antara gambar Gubernur Maluku yang tengah bersalaman dengan Presiden Yudhoyono.

Namun, baliho besar lainnya --yang berada di sisi lainnya ruang VIP Bandara Pattimura dan bergambar Presiden dan Ibu Negara Ny Ani berdamping-- terlihat tetap kokoh berdiri meskipun hujan angin terjadi sebelum kedatangan rombongan Presiden.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com