Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Meracuni Anjing Gila Harus Saat Purnama

Kompas.com - 03/08/2010, 04:54 WIB

INDRALAYA, KOMPAS.com - Dinas Peternakan Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan, menambah stok racun anjing rabies atau anjing gila. Hal ini menyikapi adanya warga di beberapa kecamatan yang digigit anjing gila. Hingga Juni 2010, sedikitnya 50 orang yang digigit anjing gila.

Kepala Dinas Peternakan, Asmar Wijaya, melalui Kepala Bidang Kesehatan Hewan, Yuni Saryani, Senin, (2/8/2010) mengatakan, pihaknya sempat mengalami kekurangan stok racun anjing gila yakni, strichrine. Namun secara bertahap sudah ditambah.

“Harganya cukup mahal, 1 Kg berkisar Rp 15 juta. Jadi, tidak bisa sekaligus namun sesuai dengan anggaran,” kata Yuni. Menurut dia, kebutuhannya sekitar 4-5 Kg strichnone, karena anjing yang harus dieliminasi mencapai ribuan ekor.

Menurut Yuni, tambahan stok racun anjing sebanyak 5 gram itu mampu membunuh sekitar 200 anjing gila atau rabies. “Racun anjing kami campur di usus ayam dan makanan tersebut diberikan kepada anjing liar yang diduga mengidap rabies. Umumnya makanan itu kami berikan pada malam hari,” ungkap Yuni.

Pemberian racun anjing gila atau rabies ini, kata Yuni, dilakukan pada malam bulan purnama, karena anjing liar akan keluar dari persembunyiannya. Untuk itu warga juga diimbau waspada.

Kondisi anjing gila dapat dikenali dengan ciri-ciri ekor melengkung ke bawah, dan air liur sering menetes. “Namun terkadang anjing bisa menjadi liar juga jika diganggu, seperti induknya marah kalau anaknya diganggu,” tururnya.

Berdasarkan data tahun 2009, ada sekitar 14 warga kabupaten itu yang digigit anjing gila, dan satu orang meninggal dunia, karena lamban mendapat pertolongan.

Korban gigitan anjing gila itu tersebar di beberapa kecamatan, yakni Kayuagung, Pangkalan Lampam, Batu Ampar SP Padang, dan Sungai Menang.

Direktur RSUD Kayuagung, Nazori Syamsuddin, menambahkan, gigitan anjing gila merupakan penyakit infeksi akut pada susunan saraf pusat yang disebabkan virus rabies. Sehingga bagi korban langsung diberikan suntikan vaksin anti rabies.

Bila tidak cepat ditolong bisa berakibat fatal. Pada fase awal biasanya korban mengalami demam, sakit kepala, sakit tulang, mual, batuk dan kelelahan luar biasa, dan fatalnya biasa mengakibatkan kematian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com