Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ke Ubud, Cobalah Sambal Matah

Kompas.com - 01/08/2010, 08:57 WIB

KOMPAS.com — Nasi ayam kedewatan menjadi wisata kuliner di Desa Kedewatan, Ubud, Bali. Dengan racikan bumbu khas Bali sambal matah oleh tangan pedagang tradisional setempat, menu ini mampu menggugah selera makan wisatawan asing serta domestik di kawasan itu.      "Daging ayam goreng ditambah bumbu tradisional Bali sambal matah menjadi menu khas  andalan di warung kami. Selama ini tak kurang dari 200 pengunjung, baik lokal, domestik, maupun asing yang mencicipi makanan yang kami sajikan," kata pemilik warung makan ayam kedewatan, Ibu Mangku, Minggu (1/8/2010).      Ia menjelaskan, sambal matah (sambal mentah) itu memang diramu dengan bumbu khusus. Secara umum sambal sedap itu terbuat dari bahan-bahan seperti bawang, cabe, garam, dan bumbu khas lain dari Kedewatan.

"Bumbu ini kami ulek dan dicampur dengan ayam goreng yang disuir," ucapnya.      Ayam kedewatan tersebut, kata Ibu Mangku, disajikan dengan apik kepada para konsumen sehingga penempatan bumbu, daging ayam, kacang-kacangan, sayuran dengan bumbu tradisional Bali serta nasi tak menganggu kenyamanan mata melihat.      "Pokoknya melihat sajian dan bau sambal saja, selera makan orang sudah tergugah, apalagi mencicipi," katanya.      Ia mengaku bahwa untuk menarik wisatawan asing serta domestik agar datang mencicipi sajian menu seperti itu bukanlah  hal yang mudah. Diperlukan kesabaran tinggi untuk mengetahui selera konsumen.      "Kami awali jualan nasi ayam kedewatan khas sambal matah ini sejak tahun 1970. Kami awali dengan berjualan keliling. Saking lamanya kami berjualan akhirnya, kami tahu selera seperti apa yang diinginkan konsumen," ungkapnya.      Saat ini, sambung Ibu Mangku, satu porsi makanan nasi ayam kedewatan khas sambal matah itu dijual Rp 15.000 sampai Rp 20.000. "Porsi dengan harga Rp 20.000 sudah mendapatkan minuman teh botol," jelasnya.      Ia menjelaskan, kunjungan pencinta nasi ayam kedewatan biasanya membeludak ketika makan siang tiba sekitar pukul 12.00 Wita. "Jika sedang ramai, pengunjung kami harapkan untuk bersabar," katanya. Selain menu nasi ayam kedewatan, ia juga menjual nasi kotak khas Desa Kedewatan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com