Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Orangutan Terdesak ke Gunung

Kompas.com - 21/07/2010, 11:23 WIB

DENPASAR, KOMPAS.com - Populasi orangutan terus terus mengalami tekanan karena habitatnya terus berkurang akibat pembukaan lahan. Makhluk primata eksotis khas Indonesia itu pun terpaksa bertahan di habitat yang jauh dari manusia. Bahkan diperkirakan ada kecenderungan populasi orangutan mulai berpindah dari kawasan rendah ke wilayah pegunungan yang lebih tinggi.

Misalnya pada orangutan Sumatera (Pongo abelii) yang hidup di Pakpak Barat dan Dairi, dua wilayah di bagian barat Danau Toba, Sumatera Utara. Penemuan orangutan di kawasan tersebut cukup mengejutkan karena umumnya orangutan Sumatera hidup di ketinggian 0-500 meter. Namun, ternyata banyak ditemukan di kawasan Batu Ardan dan Siranggas hingga ketinggian 1200 meter.

"Kemungkinan mereka terdesak dan naik ke atas," kata Dr Sri Suci Utama Atmoko, peneliti orangutan dari Universitas nasional dalam Simposium Orangutan yang digelar di arena Association for Tropical Biology and Conservation atau ATBC 2010 di Bali, Rabu (21/7/2010).

Selain itu, kata Sri, orangutan yang hidup di kedua kawasan terlihat memiliki postur tubuh yang lebih kecil dibanding orangutan Sumatera pada umumnya. Jenis makanan yang dimangsa juga berubah ke buah-buahan keras karena jenis tumbuhan buah di kawasan tersebut termasuk tidak banyak. Namun, ia belum dapat memastikan apakah hal tesebut merupakan hasil adaptasi karena butuh penelitian lebih lanjut.

Sri mengatakan di dua kawasan yang baru saja disurvei ditemukan 267 ekor orangutan yang tersebar di kawasan seluas 35.000 hektare. Dengan temuan tersebut ia berkeyakinan masih ada lebih banyak populasi orangutan di kawasan lebih rendah yang sampai sekarang belum disurvei.

Hutan di kedua daerah tersebut saat ini kondisinya masih sangat bagus. Namun, habitat orangutan di sana berpotensi mengalami gangguan jika jalan tembus dibangun dekat kawasn seperti rencana pemerintah. Hutan yang menjadi habitat orangutan itu juga sudah berbatasan langsung dengan kebun kelapa sawit daerah Aceh Singkil sehingga potensial timbul konflik dengan manusia.

"Kalau tidak segera dijaga, habitat orangutan di Pakpak Barat dan Dairi bisa habis," tandasnya. Menurutnya perlu kerja sama antara pemerintah dan pihak swasta agar kelangsungan hidup orangutan bisa dipertahankan tanpa menyebabkan gangguan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com