Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Telur dan Cabai Kejar-kejaran

Kompas.com - 16/07/2010, 14:32 WIB

BANDARLAMPUNG, KOMPAS.com — Harga sejumlah kebutuhan pokok masyarakat di Kota Bandarlampung, Provinsi Lampung, terutama cabai dan telur ayam ras, masih terus naik dalam dua hari terakhir.      "Harga telur dan cabai terus naik, tidak tahu sampai kapan ini, kami juga sebagai pedagang kebingungan," kata pedagang telur di Pasar Smep Kota Bandarlampung, Ny Purwanti (45), di Bandarlampung, Jumat (16/7/2010).      Warga Lampung asal Madiun, Jawa Timur, itu mengaku dua hari sebelumnya menjual telur ayam ras Rp 14.000/kg. Namun, sejak Kamis petang hingga Jumat menjual dengan harga Rp 15.000/kg.      "Karena harga belinya sudah naik. Biasanya satu peti berat 15 kg kotor harganya Rp 105.000, sekarang sudah Rp 110.000, jadi satu peti naik Rp 5.000," katanya.      Begitu pula harga telur ayam ras juga naik dari Rp1.400/butir menjadi Rp 1.600/butir, lalu telur itik (bebek) dari Rp1.400 ke Rp 1.600/butir secara eceran.      Sementara itu, pedagang cabai di Pasar Pasir Gintung, juga di Kota Bandarlampung sejak Kamis petang hingga Jumat menjual cabai merah besar Rp 45.000, dari sebelumnya hanya sekitar Rp 40.000/kg, dan cabai rawit naik dari Rp 28.000 menjadi Rp 30.000/kg.      "Harga cabai sekarang terus naik, apalagi di Jakarta sudah Rp 50.000/kg," kata pedagang itu. Kemudian untuk bawang merah masih bertahan pada Rp 16.000/kg dan bawang putih Rp 30.000/kg.      Pedagang berharap pemerintah segera menurunkan harga bahan kebutuhan pokok karena, selain memberatkan pembeli, pedagang semakin memerlukan modal besar untuk berjualan.      "Kalau harga-harga pada naik begini, kami jualannya juga repot karena takut besok-besok naik terus dan para pembeli juga pada ngeluh," kata pedagang itu.      Sebelumnya pihak Kementerian Perdagangan menjelaskan bahwa stok sembako di berbagai daerah cukup untuk kebutuhan masyarakat hingga akhir tahun sehingga tidak perlu dikhawatirkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com