Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bentrok, Markas Polres Muara Enim Dirusak

Kompas.com - 06/07/2010, 03:52 WIB

Palembang, Kompas - Lebih dari 30 anggota TNI Angkatan Darat mendatangi dan merusak Markas Kepolisian Resor Muara Enim, Markas Kepolisian Sektor Lawang Kidul, dan Pos Polisi Jembatan Enim II, di Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan, Minggu (4/7) pukul 22.30 WIB.

Penyerangan yang dilakukan anggota Batalyon 141 Aneka Yudha Jaya Prakosa itu dipicu perselisihan soal tarif parkir. Dalam insiden ini delapan orang—2 polisi, 1 anggota TNI AD, dan 5 warga sipil—mengalami luka- luka.

Dua anggota polisi yang luka adalah Inspektur Dua Reza A (memar wajah) dan Brigadir Kepala Dedy Halim (memar dan lecet lutut kiri), sedangkan dari TNI AD adalah Pratu Jaka S (luka tusuk di belakang telinga).

Lima warga sipil yang luka ialah Edi Rison (luka di pelipis kiri), Indra Jaya (luka robek kepala), Ahmad Siregar (memar wajah), Hendrik (luka di pelipis dan hidung), serta Dimas (pendarahan hidung dan mata kiri).

Fasilitas milik polisi yang dirusak dalam penyerangan itu antara lain 15 mobil operasional (termasuk kendaraan dinas Kepala Polres Muara Enim), sekitar 20 sepeda motor, dan sejumlah televisi, komputer, serta alat penyejuk ruangan. Mayoritas kaca di ketiga tempat yang diserang pun hancur berantakan.

Kemarin Kepala Kepolisian Daerah Sumatera Selatan Inspektur Jenderal Hasyim Irianto dan Panglima Kodam Sriwijaya Mayor Jenderal M Sochib mengadakan pertemuan empat mata di Muara Enim untuk mencari solusi terbaik.

Sangat disayangkan

Panglima melalui Kepala Penerangan Kodam Sriwijaya Letnan Kolonel M Noor menyayangkan terjadinya kerusuhan ini.

Hal senada dikemukakan Kapolda Sumsel. ”Saya dan Pangdam sudah sepakat akan mendinginkan suasana. Kami berdua sangat menyayangkan ini bisa terjadi, apalagi ternyata akar masalahnya sangat sepele,” kata Hasyim.

Perselisihan tersebut, menurut Noor, berawal dari konflik antara Prajurit Dua Fredy Sastriawan (anggota TNI 141/AYJP) dan Zulpa (42), penjaga parkir di Gelanggang Olahraga Muara Enim.

Saat itu sedang ada konser musik di GOR. Ketika Zulpa meminta uang parkir, Fredy yang berboncengan dengan Briptu Refki Haryanto (25) menolak membayar. Ribut mulut pun terjadi.

Zulpa kemudian melaporkan kasus ini kepada Ipda Reza, yang sudah lama dikenalnya. Selanjutnya, terjadi keributan antara Fredy dan Reza.

Fredy akhirnya mengalah. Namun, ia menceritakan kejadian tersebut kepada teman-temannya. Mereka lalu sepakat mendatangi Markas Polres Muara Enim.

Saat ini, kata Noor lagi, Propam TNI AD sedang memeriksa sejumlah anggota TNI yang diduga kuat terlibat dalam penyerangan tersebut. ”Jika terbukti bersalah, mereka yang terlibat tentunya akan diproses secara hukum,” tambah Noor meyakinkan. (ONI)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com