Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenaikan TDL Perlemah Daya Saing UKM

Kompas.com - 30/06/2010, 15:21 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Himpunan Pengusaha Muda Indonesia menilai, kenaikan tarif dasar listrik (TDL) untuk industrik kecil menengah (IKM) dan usaha kecil menengah (UKM) akan memperlemah daya saing. "Kenaikan ini akan sangat memukul IKM dan UKM," kata Ketua Umum HIPMI dan anggota Komisi Ekonomi Nasional (KEN) Erwin Aksa di Jakarta (30/6/2010).

Sebagaimana diketahui, awal Juli nanti pemerintah akan menaikkan TDL. HIPMI mengkhawatirkan, kenaikan ini bisa berdampak negatif bagi perekonomian. Apalagi hal ini akan disusul oleh kenaikan harga gas. "Tentu komponen biaya listrik membuat biaya produksi semakin menggelembung sementara insentif ke UKM dan IKM ini masih minim," kata dia.

Untuk itu, perlu berbagai upaya untuk meningkatkan daya saing IKM/UKM bila benar-benar pemerintah tetap menaikkan TDL.

Sementara itu Ketua Bidang Energi BPP HIPMI Dave Laksono meminta agar pemerintah dan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) meningkatkan kenaikan TDL hanya untuk segmen menengah atas. "Jadi segmen-segmen produktif dan mikro seperti UKM dihindari," ujarnya.

Kenaikan TDL UKM/IKM kian melengkapi lemmahnya daya saing UKM Indonesia menghadapi perdagangan bebas Asean-China Free Trade atau ACFTA. "Kenaikan TDL juga akan memicu angka pengangguran baru," ujarnya.

Dalam perhitungan pemerintah, dampak kenaikan TDL terhadap hanya 0,5 persen. Namun riil di neraca masing-masing pengusaha, dampak kenaikan TDL terhadap inflasi jauh lebih tinggi. Potensi kerugian relatif besar terhadap IKM dan UKM dan harus segera diantisipasi dampaknya. "Kalau TDL dinaikkan, tetapi pelayanan dan jaringan listrik tidak dibenahi, itu hanya menurunkan daya saing," ujarnya.

Bila listrik masih "byar pet" atau terjadi kekurangan pasokan listrik, maka bisa terjadi kerusakan mesin dan pada akhirnya mengganggu produksi.

Pengamat kelistrikan Fabby Tumiwa menjelaskan, perencanaan sistem. butuh waktu panjang, studi kelayakan, 7-8 tahun lamanya. "Keputusan tentang pembangunan kelistrikan untuk 10 tahun ke depan harus dimulai dari sekarang sehingga bisa memenuhi peningkatan kebutuhan energi listrik," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com