Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DPD Usul "Dana Aspirasi", Golkar Happy

Kompas.com - 30/06/2010, 13:28 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Golkar "happy". Usul "dana aspirasi" yang pernah digulirkannya, diusulkan kembali oleh Dewan Perwakilan Daerah (DPD), meski dengan nama yang agak berbeda. Golkar pernah mengusulkan dana aspirasi dengan nama dana Percepatan dan Pemerataan Pembangunan Daerah. Sedangkan DPD mengusulkan Agenda Program Percepatan dan Pemerataan Pembangunan Daerah (P4D).

"Kami senang dan berterima kasih atas dukungan dan ide yang sama oleh DPD. Kami menyakini ide itu bermanfaat besar bagi masyarakat pedesaan. Termasuk usul Rp 1 miliar per desa," kata Ketua DPP Partai Golkar, Priyo Budi Santoso, Rabu (30/6/2010), di Gedung DPR, Jakarta.

DPD, dalam konsepnya, mengusulkan, dana itu tidak melekat pada anggota Dewan. Setiap desa diusulkan mendapat dana Rp1 miliar. Namun, untuk pencairan tetap membutuhkan persetujuan anggota Dewan. "Usul itu semata-mata untuk perimbangan desa yang tidak punya akses langsung untuk mendapat dana. Banyak keluhan dari kepala desa sehingga keluar ide itu," ujar Priyo, yang juga Wakil Ketua DPR.

Golkar sendiri, hingga kini masih menunggu sinyal positif dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, meski usul itu sudah ditolak secara terbuka dalam Rapat Paripurna DPR. Dikatakan Priyo, pihaknya masih menantikan pidato Presiden pada 16 Agustus mendatang yang juga menyampaikan Nota Keuangan APBN 2011.

"Setelah itu, Presiden juga akan pidato kedua kalinya di sidang yang dipimpin DPR yang bisa juga dihadiri DPD. Di pidato kedua, kami akan menunggu sinyal positif. Bisa saja sinyal bagus dan sinyal lemah," ujarnya.

Akan tetapi, usul sama yang diajukan DPD, kata Priyo, semakin membuat Golkar percaya diri. Ia membantah bahwa DPD di-endorse oleh Golkar agar mengajukan usul yang sama. "Saya sudah cek ke Pak Irman (Ketua DPD) dan Pak Setya (Setya Novanto, Ketua Fraksi Partai Golkar), katanya tidak ada komunikasi. Tapi, DPD memang menganggap ide Golkar itu bagus," katanya sumringah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Imigrasi Deportasi 2 WN Korsel Produser Reality Show 'Pick Me Trip in Bali'

    Imigrasi Deportasi 2 WN Korsel Produser Reality Show "Pick Me Trip in Bali"

    Nasional
    Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

    Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

    Nasional
    Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

    Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

    Nasional
    Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

    Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

    Nasional
    Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

    Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

    Nasional
    Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

    Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

    Nasional
    Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

    Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

    Nasional
    Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

    Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

    Nasional
    Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

    Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

    Nasional
    Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

    Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

    Nasional
    9 Kabupaten dan 1 Kota  Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

    9 Kabupaten dan 1 Kota Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

    Nasional
    KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat 'Dirawat Sampai Sembuh'

    KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat "Dirawat Sampai Sembuh"

    Nasional
    BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

    BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

    Nasional
    BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

    BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

    Nasional
    PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

    PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com