Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pusat Semburan Lumpur Bergeser 141 Meter

Kompas.com - 23/06/2010, 16:07 WIB

SIDOARJO, KOMPAS.com — Pusat semburan Lumpur Lapindo di Porong, Sidoarjo, Jawa Timur, mengalami pergeseran sekitar 141 meter ke arah barat laut.

Wakil Kepala Humas Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo (BPLS) Akhmad Kusairi, Rabu, mengatakan, pergeseran daerah pusat semburan ini terlihat dari pantauan citra satelit sejak tanggal 9 Februari dan 31 Mei 2010.

"Kami melakukan pengamatan terhadap foto udara dan terlihat jelas ada pergeseran area semburan sekitar 141 meter ke arah barat laut," paparnya, Rabu (23/6/2010).

Ia menjelaskan, fenomena pergeseran pusat semburan itu diduga disebabkan oleh dua kemungkinan, yang sampai saat ini masih terus diteliti oleh BPLS. Kemungkinan pertama, pergeseran terjadi karena di area tersebut terdapat retakan atau sesar yang menyebabkan bergesernya semburan.

Yang kedua, di dalam lubang semburan terdapat energi cukup besar yang mengakibatkan runtuhnya lubang dan berimbas pada bergesernya energi ke area lain sehingga semburan bergeser.

Namun, pihaknya menganggap bahwa pergeseran tersebut adalah hal biasa dan wajar serta harus memantau arah pergeseran.

"Jika pergeseran semburan masih di area-area sekitarnya, maka tidak perlu ada kekhawatiran. Namun, jika pergeserannya sangat jauh, maka kami harus waspada dan terus memantau ke mana arah pergeseran pusat semburan tersebut," tuturnya.

Karena adanya pergeseran pusat semburan ini, BPLS akan terus melakukan pengecekan selama 24 jam terhadap perubahan permukaan lumpur di kolam penampungan. "Kami juga melakukan pemantauan terhadap semburan gas liar yang sering muncul di beberapa lokasi di sekitar semburan," ujarnya.

Pemantauan tersebut dilakukan sebagai deteksi dini terhadap ancaman jebolnya tanggul yang diakibatkan retakan atau penurunan tanah.

Deputi Operasi BPLS melalui jajaran Tim Geohazard juga terus melakukan pemantauan dan penanganan terhadap semburan-semburan gas liar yang muncul di luar Area Peta Terdampak (PAT).

"Saat ini tercatat ada sekitar 181 titik sebaran gas liar dan 48 di antaranya masih aktif," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com