Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

42 Warga Keracunan Makanan

Kompas.com - 15/06/2010, 17:19 WIB

SEMARANG, KOMPAS - Sebanyak 42 warga Desa Papringan, Kecamatan Kaliwungu, Kabupaten Semarang, keracunan seusai mengonsumsi makanan di sebuah acara tahlilan. Korban masih dirawat di Puskesmas Kaliwungu dan tiga rumah sakit di Boyolali.

Camat Kaliwungu Iskanto mengungkapkan, warga yang keracunan berasal dari tiga dusun, yaitu Dusun Langkap, Serut, dan Tanjung. Mereka mengeluh merasa pusing, mual, muntah-muntah, dan diare selang enam jam setelah mengonsumsi makanan acara tahlilan di kediaman Pujo Darmono, salah satu warga Dusun Langkap, pada Sabtu (12/6) malam. "Diduga salah satu makanan yang mereka makan jadi penyebabnya," ujar Iskanto, ketika dihubungi, Senin (14/6).

Hingga kini, sebagian besar warga yang menderita keracunan masih dirawat intensif di Puskesmas Kaliwungu, Rumah Sakit Umum Boyolali, RS PKU Muhammadiyah Boyolali, dan RS Umi Karomah Boyolali.

Kepala Puskesmas Kaliwungu Rita Yuanita mengatakan, sejak Minggu (13/6) dini hari, sekitar 22 warga Desa Papringan memeriksakan diri ke Puskesmas Kaliwungu karena diduga keracunan makanan. Dari jumlah itu, 15 warga terpaksa harus menjalani rawat inap, tujuh orang diperbolehkan rawat jalan, dan dua orang dirujuk ke rumah sakit di Boyolali.

Suwarto (48), salah satu pasien Puskesmas Kaliwungu dari Dusun Langkap yang menderita keracunan makanan, mengaku kondisi badannya masih terasa lemas. Tubuhnya mulai terasa sakit, muntah-muntah, dan berkali-kali buang hajat di kamar mandi sejak Minggu pukul 02.00. "Sekarang sudah agak mendingan, waktu periksa ke puskesmas saya malah tidak kuat berdiri," ucap Suwarto.

Suwarto menduga, risoles, salah satu makanan ringan yang disajikan saat tahlilan, yang menyebabkan dirinya keracunan. Kebanyakan warga yang mengeluh sakit juga mengaku hal yang sama kepadanya. "Soalnya, saat datang ke undangan saya hanya makan risoles dan nasi sedikit," tuturnya.

Iskanto mengakui, sisa makanan tahlilan tersebut dibawa Dinas Kesehatan Kabupaten Semarang untuk dicek di laboratorium. "Sekitar lima sampai tujuh hari ke depan baru akan diketahui hasilnya, makanan mana yang menjadi penyebab keracunan," kata Iskanto. (ILO)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com