Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PT Tri Bakti Sarimas Bungkam

Kompas.com - 08/06/2010, 18:52 WIB

PEKANBARU, KOMPAS.com - Penyebab kerusuhan yang menewaskan petani perempuan dan melukai seorang petani lainnya, di Desa Koto Cengar, Kecamatan Kuantan Mudik, Kabupaten Kuantan Singingi, Riau, belum terbuka jelas. Pihak Polda Riau, belum memberikan keterangan resmi. Sementara pihak perusahaan PT Tri Bakti Sarimas yang bersengketa dengan petani Koperasi Unit Desa Prima Sehati terkesan tutup mulut dan menghindar dari wartawan.

Direktur Operasi PT Tri Bakti Sarimas, Gunawan yang dihubungi lewat telepon genggamnya, Selasa (8/6/2010),  tidak bersedia memberikan jawaban. Mulanya telepon genggamnya aktif dengan nada panggil. Namun tidak diangkat. Ketika dicoba bertanya lewat pesan singkat, Gunawan tidak juga membalas. Saat dihubungi kembali, telepon genggamnya sudah tidak aktif lagi.

PT TBS adalah sebuah perusahaan yang memiliki berbagai macam bisnis. Perusahaan yang berlokasi di perbatasan antara Kabupaten Kuantan Singingi dengan Provinsi Sumatera Barat ini mulanya memiliki bisnis inti perkebunan kelapa sawit pada awal 1990-an. Setelah berkembang, perusahaan ini kemudian mengembangkan sayap dengan menanam kelapa dan kakao. Hasil panen kelapa PT TBS kemudian disuling menjadi produk santan siap saji dengan merek dagang Kara.

Keberuntungan seakan memihak kepada PT TBS. Pada awal 2000-an, ditemukan cadangan batubara di areal konsesi perkebunan itu. PT TBS kemudian melakukan eksplorasi dan eksploitasi. Saat ini, seluruh produksi batubara PT TBS dipasarkan untuk kebutuhan Semen Padang dan PT Riau Andalan Pulp and Paper.

Manajemen PT TBS cukup kreatif. Perusahaan ini kemudian mengembangkan ratusan ekor sapi impor dari Australia yang diberi makanan yang berasal dari limbah kelapa dan kakao. Saat ini, PT TBS juga sudah menghasilkan pupuk organik yang berasal dari limbah kakao, kelapa dan kotoran sapi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com