Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengukur Calon Perseorangan di Pilkada Kendal

Kompas.com - 05/06/2010, 21:30 WIB

KENDAL, KOMPAS.com - Masyarakat Kabupaten Kendal begitu antuasias untuk menyukseskan pemilihan umum kepala daerah yang sedianya berlangsung Minggu (6/6/2010).

Pasangan calon perseorangan yakni calon bupati Supriyono dan calon wakil bupati Nasikhin JR yang memperoleh dukungan 40.000 orang akan mengukur kedalaman demokrasi masyarakat Kendal bersama empat calon pasangan lain.

Ketua Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Kendal, Abdullah Sachur, Sabtu (5/6/2010) mengatakan, empat pasangan lain yang maju dalam pemilukada terdiri pasangan Siti Nurmarkesi Indar Wimbono sebagai calon petahana (incumbent) dari Partai Golkar.

Kemudian ada calon bupati Widya Kandi Susanti Muh Mustamsikin (PDI-P, PKB dan koalisi parpol non parlemen), cabub Sugiyono H Abdullah (Partai Demokrat dan Hanura), serta pasangan Nur Khadziq H Mastur (PAN, PKS dan PPP) .

Jumlah pemilih tercatat sebanyak 732.017 pemilih telah tersedia 1.640 tempat pemungutan suara. Pemilukada yang menelan biaya untuk putaran pertama sebesar Rp 11,8 miliar ini menjadi momen penting bagi masyarakat Kendal yang menginginkan adanya perubahan dalam pemerintah Kabupaten Kendal.

Menurut warga Kendal, Hartono, pemilu Minggu besok menjadi momen penting guna mengukur kesungguhan Kendal bangkit dari keterpurukan. Pasalnya, pemilukada kali ini kali pertema sejak mantan Bupati Kendal Hendy Boedoro pada 2007 saat menjabat kedua dipidana penjara lebih tiga tahun akibat tersangkut dugaan korupsi dana APBD dengan nilai kerugian belasan miliar Rupiah.

"Apakah masyarakat sudah melupakan luka lama ataukan masyarakat konsisten tetap berjuang agar Kendal bebas dari kolusi, korupsi dan nepotisme akan tergambar dari hasil pemungutan suara nanti. Kalau ada calon yang menang adalah keluarga mantan bupati yang di pidana artinya masyarakat gampang pelupa," ujar Hartono.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com