Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aroma Bung Karno....

Kompas.com - 01/06/2010, 09:17 WIB

Oleh: J Osdar

KOMPAS.com - Juni adalah bulan Bung Karno. Tanggal 6 Juni 1901, presiden pertama Republik Indonesia itu dilahirkan di Blitar, Jawa Timur. Pahlawan Proklamasi dan Bapak Pancasila itu wafat pada Minggu, 21 Juni 1970, dan dimakamkan di Blitar.

Tiap Juni, mulai tanggal 1, makam Bung Karno banyak didatangi orang untuk berziarah. Blitar menjadi kota yang didatangi orang dari berbagai tempat di Indonesia ataupun luar negeri.

Juni 2001, Yayasan Pendidikan Soekarno yang dipimpin Rachmawati Soekarnoputri menyelenggarakan peringatan satu abad Bung Karno dan haul ke-31 di Blitar. Rachmawati mengangkut para mahasiswa Universitas Bung Karno dengan kereta api khusus ke Blitar.

Acara ini ditandai dengan pentas perjalanan hidup Bung Karno di alun-alun kota Blitar, Rabu (21/6/2001) malam. Tokoh Bung Karno ketika itu diperankan oleh penyanyi dan bintang film Rachmat Kartolo. Acara ini dihadiri Presiden (waktu itu) Abdurrahman Wahid dan Wakil Presiden (waktu itu) Megawati Soekarnoputri.

Siang harinya, sebelum acara pergelaran, Rachmawati bersama suaminya, Beni Sumarno, berada di tempat penginapannya di Hotel Lestari. Hadir pula di situ pejabat Perusahaan Listrik Negara (PLN) Pusat Edi Sukmoro, istri Bung Karno Ratna Sari Dewi yang saat itu berusia 61 tahun, dan seorang wartawan.

Ketika berlangsung pembicaraan di antara mereka, tiba-tiba Ratna Sari Dewi, yang masih lincah, berjalan kian kemari di antara lawan-lawan bicaranya sambil mengendus-enduskan hidungnya. Ia mencoba menghirup udara. ”Saya mencium aroma Bapak,” ujar Ratna Sari Dewi. Maksudnya, ia mencium aroma Bung Karno.

Kemudian, Rachmawati mengatakan, ”Mungkin Bu Dewi mencium aroma parfum Shalimar yang sering dipakai Bung Karno tatkala masih hidup.” Menanggapi kata-kata Rachmawati, Dewi hanya berucap, ”Mungkin”. Beni Sumarno mengatakan, ”Saya pakai sedikit tadi pagi dan sekarang aromanya sudah hilang”.

Lalu, sang wartawan mengajak Beni Sumarno ke kamar hotelnya. Di kamar itu, sang wartawan menyemprotkan parfum Shalimar ke sekujur tubuhnya. Sang wartawan mendekati Ratna Sari Dewi yang sedang asyik berbincang-bincang dengan Rachmawati. Dewi tidak bereaksi ketika sang wartawan mendekat lebih rapat lagi.

”Apakah Ibu Dewi tidak merasakan aroma parfum saya?” tanya wartawan. ”Oh, tidak, tidak, saya tidak bau apa-apa,” ujar Dewi. Ketika itu, Edi Sukmoro berucap, ”Mungkin Bung Karno hadir”.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak ada Rencana Bikin Ormas, Apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak ada Rencana Bikin Ormas, Apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Nasional
Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com