Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mereka Bermimpi Kaya dari Berkah Pesta Bola

Kompas.com - 21/05/2010, 06:08 WIB

Piala Dunia membawa secercah harapan bagi Zandile untuk mengumpulkan uang sebanyak mungkin. Mimpi kaya dari pesta bola akbar itu juga menjadi angan gadis-gadis teman Zandile yang setiap malam mencari peruntungan hidup di jalanan Sandton, salah satu kota pusat hiburan malam di Johannesburg, Afrika Selatan.

Mimpi menjadi kaya itu pun menjalar hingga ke Zimbabwe dan Botswana. Tahun lalu diperkirakan akan ada 40.000 pekerja seks komersial (PSK) yang datang dari seluruh penjuru Afrika. Sebagian dari PSK itu turun gunung ke Johannesburg. Dalam bayangan mereka, akan ada lokalisasi khusus seperti desas-desus yang mereka dengar sejak setahun lalu.

Abikanile, salah satu PSK dari Malawi, mengaku datang ke Johannesburg karena ingin mengeruk uang dari para pemain sepak bola dan suporter. ”Saya diberi tahu bahwa saya bisa mencari penghasilan setahun hanya dalam seminggu. Jadi mengapa tidak,” ujar perempuan berusia 35 tahun itu.

Namun, tiga minggu menjelang Piala Dunia mimpi itu berangsur suram. Pemerintah Afrika Selatan tidak menyediakan lokalisasi khusus seperti isu semula. Prostitusi tetap dilarang dan pelakunya diancam hukuman. Kebijakan itu dikhawatirkan para pekerja seks akan melesukan bisnis mereka. Hal serupa terjadi saat Piala Konfederasi.

”Saya hanya memperoleh seorang pelanggan selama pertandingan (Piala Konfederasi), tetapi paling tidak saya bisa membayar kontrakan bulan itu,” ujar Zandile, yang berharap pemerintah memberikan sedikit kelonggaran.

”Menyenangkan bahwa Piala Dunia digelar di sini. Saya hanya berharap bisa ikut menikmati secuil kue itu,” ujar Zandile.

Akhir-akhir ini Zandile mulai sering uring-uringan karena pemerintah menggalakkan kampanye anti-AIDS. Kampanye itu dinilai menakuti para wisatawan yang disasar menjadi pelanggan mereka. Kebijakan yang dinilai tidak adil itu mulai mengaburkan mimpi Piala Dunia sebagai sumber keuntungan.

Data pengidap human immunodeficiency virus (HIV) di Afrika Selatan mencapai 5,7 juta jiwa dari sekitar 48 juta jiwa penduduk. Kondisi ini menjadi keprihatinan dunia dan terus dicarikan solusi yang humanis oleh sejumlah lembaga sosial.

Kampanye seks sehat juga digalakkan, salah satunya memperkenalkan kondom untuk perempuan dan pria. Pendekatan secara hukum yang kaku dengan hukuman penjara tak menjamin penyebaran HIV/AIDS turun.

Zandile dan teman-temannya khawatir penolakan pemerintah menyediakan zona aman bagi prostitusi selama turnamen akan merugikan mereka. Apalagi, sejak dua bulan terakhir polisi merazia PSK, anak-anak jalanan, dan pengemis dari pusat kota.

”Wisatawan asing tidak suka mencari teman perempuan di jalanan,” ujar Mudiwa dari Zimbabwe kepada Reuters.

Pemerintah diharapkan melunak dan memberikan ruang bagi para PSK untuk ikut menikmati berkah Piala Dunia. Kini mereka masih menggantung mimpi bisa kaya dari Piala Dunia. (ANG)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com