Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banjir Tenggelamkan Muara Teweh

Kompas.com - 14/05/2010, 16:25 WIB

MUARA TEWEH, KOMPAS.com - Sejumlah dataran rendah di Muara Teweh, Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah, dilanda banjir akibat meluapnya Sungai Barito setelah hujan deras mengguyur wilayah itu selama beberapa hari terakhir.

"Di kawasan tempat tinggal kami banjir masuk rumah sedangkan di jalan air setinggi pinggang orang dewasa," kata warga Gang Jambu Muara Teweh, Syarbani, Jumat (14/5/2010).

Banjir yang melanda Muara Teweh ini juga merendam sejumlah ruas jalan seperti Jalan Imam Bonjol, Jalan Merak, Jalan Mawar dan Gang Paraguay, Jalan Dahlia dengan ketinggian air bervariasi antara 0,5 - 1 meter.

Saat ini, kata Syarbani, warga siap mengangkut sejumlah barang rumah tangga ke tempat yang lebih aman dari banjir.

"Air cepat naik dan diperkirakan terus naik karena di wilayah hulu atau di Kabupaten Murung Raya hujan terus turun," katanya.

Selain Muara Teweh, banjir musiman ini juga dipastikan merendam sejumlah kawasan di pinggir Sungai Barito di antaranya Kelurahan Jambu dan desa-desa di dataran rendah.

Bahkan kawasan perdagangan di Jalan Panglima Batur Muara Teweh juga terendam banjir sehingga sejumlah toko tutup karena air mulai masuk tempat tinggal pedagang.

Naiknya air Sungai Barito sepanjang 900 kilometer yang kawasan hulunya berada di Kabupaten Murung Raya, Kalteng dan bermuara di laut Jawa, ini juga mengganggu transportasi sungai terutama angkutan kapal dan tongkang bertonase besar.

"Sejak Rabu angkutan bertonase besar dilarang berlayar karena tidak bisa melewati jembatan KH Hasan Basri Muara Teweh akibat debit air di atas normal," kata Petugas Teknis Lalu Lintas Sungai pada Dinas Perhubungan Barito Utara Rizalfi.

Sejumlah kapal tunda (tug boat) dan tongkang kosong maupun bermuatan puluhan ribu ton batu bara terpaksa bersandar di kawasan hutan pedalaman di wilayah Kabupaten Barito Utara.

Menurut Rizalfi, saat ini skala tinggi air (STA) Muara Teweh berada di angka 14,00 meter yang menunjukan ketinggian air Sungai Barito di atas normal dan tidak aman bagi pelayaran kapal besar.

"Untuk sementara angkutan bertonase besar dihentikan, sambil menunggu turunnya debit Sungai Barito hingga berada di STA 11,50 meter," katanya.

Sementara Kepala Kelompok Tenaga Teknis pada Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bandara Beringin Muara Teweh Sunardi mengatakan hujan lebat yang mengakibatkan sejumlah kawasan terendam banjir ini mencapai 229.3 milimeter dalam sebelas hari.

"Kalau dilihat tingkat curah hujan sudah dikatakan berada di atas normal karena baru sebelas hari curah hujan cukup tinggi," katanya.

Curah hujan di dua kabupaten pedalaman Sungai Barito itu berada di batas sedang hingga di atas normal yang terjadi sejak sore hari menjelang malam. Prediksi hujan pada April mencapai rata-rata 322 mm, sedangkan batas normal hingga di atas normal antara 274-370 mm.

"Banjir ini selain disebabkan curah hujan di Barito Utara yang relatif tinggi juga diperparah kiriman dari hulu," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com