Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cairan Hitam Itu Makin Meluas

Kompas.com - 14/05/2010, 14:54 WIB

SIDOARJO, KOMPAS.com - Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo (BPLS) terus memantau keluarnya cairan hitam bersamaan dengan semburan Lumpur Lapindo dari pusat semburan.

Humas BPLS, Achmad Zulkarnaen, di Sidoarjo, Jawa Timur, Jumat (15/5/2010), mengatakan, cairan hitam yang diduga sebagai minyak itu diidentifikasikan sebagai senyawa hidrokarbon.

"Secara kasat mata, cairan itu mirip sekali dengan minyak, tapi dugaan kami cairan tersebut bukanlah minyak melainkan hidrokarbon (senyawa kimia antara hidrogen dan karbon yang padat udara)," katanya menduga.

Pada pertengahan tahun 2009, katanya, pihaknya juga sempat menyaksikan munculnya cairan serupa dan setelah dilakukan penelitian cairan itu hanya hidrokarbon.

Lelaki yang akrab dipanggil Izul itu menjelaskan, keluarnya cairan hitam pekat itu sejak sepekan lalu, namun kini semakin meluas dan makin terlihat jelas saat hujan deras mengguyur kawasan Porong.

"Untuk mengetahui benar-tidaknya ada kandungan minyak dari dalam lumpur itu, memang perlu dilakukan penelitian di Lembaga Minyak dan Gas (Lemigas)," tuturnya.

Izul menjelaskan, hasil pemantauan yang dilakukan menunjukkan cairan yang berat jenisnya lebih ringan dibandingkan dengan air itu, masih terlihat keluar.

Selama pemantauan, cairan hitam yang keluar bersama semburan lumpur yang posisinya berada paling atas (di permukaan), karena berat jenis hidrokarbon memang paling kecil dibandingkan dengan air dan lumpur itu sendiri.

"Cairan hitam itu oleh sebagian orang awam disebut sebagai minyak, tapi kondisi saat ini memang agak berbeda dengan tahun 2009," ujarnya.

Namun, katanya, kapastitas BPLS hanya melakukan pemantauan dan bukan memastikan apakah itu minyak atau hidrokarbon, karena itu BP Migas atau lembaga terkait lainnya yang berhak memastikan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com