Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

LSI Unggulkan Istri Tua Bupati Kediri Dibanding Istri Muda

Kompas.com - 30/03/2010, 22:46 WIB

KEDIRI, KOMPAS.com — Masyarakat yang tidak memberikan hak suara atau "golongan putih" (golput) dalam Pemilihan Umum Kepala Daerah di Kabupaten Kediri, Jawa Timur, pada 12 Mei mendatang diperkirakan mencapai 30 persen.

"Berdasarkan hasil survei kami, diperkirakan sekitar 30-35 persen masyarakat di Kabupaten Kediri tidak akan menggunakan hak suaranya," kata Direktur Riset Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Arman Salam di Kediri, Selasa (30/3/2010). LSI ini identik dengan Denny JA yang bukan hanya survei pemilih biasa, melainkan juga sekaligus konsultan pemenangan calon kepala daerah.

Dalam surveinya itu, LSI menggunakan metode multistage random sampling dengan jumlah responden sebanyak 440 orang. Pihaknya melakukan teknik wawancara tatap muka kepada responden melalui kuesioner pada 6-10 Maret lalu. Dengan metode tersebut, pihaknya memperkirakan margin of error sekitar 4,8 persen.

Menurut dia, terdapat empat faktor yang membuat pemilih enggan memberikan hak suaranya, di antaranya faktor ketokohan, administrasi, kesenangan, dan kepentingan pribadi. "Di beberapa kasus yang kami temukan, masalah yang paling banyak adalah warga yang seharusnya mendapatkan hak suara, ternyata tidak," katanya.

LSI juga memprediksi persentase keunggulan dari empat calon yang akan bertarung dalam pilkada nanti. Survei LSI menempatkan nama Haryanti Sutrisno meraup dukungan tertinggi, yakni mencapai 47,8 persen. Disusul tiga pesaingnya, yaitu Sunardi (13,7 persen), Nurlaila (1,6 persen), dan Nurwahid (0,0 persen).

Namun, dari jumlah responden yang diminta pendapat, ternyata angka rahasia atau belum memutuskan pilihan dalam pilkada nanti cukup tinggi, yakni mencapai 36,9 persen. Ia berasumsi, angka itu merupakan pemilih yang masih mengambang sehingga layak untuk diperebutkan masing-masing calon.

Arman membantah kegiatan survei lembaganya dibiayai salah satu calon untuk melemahkan calon lain. Ia beralasan, survei itu dilakukan atas biaya sendiri karena fenomena Pilkada Kabupaten Kediri cukup menarik, terutama pertarungan dua istri Bupati Kediri Soetrisno; Haryanti yang pertama dan Nurlaila yang kedua dan sirri. Haryanti seorang dokter, sedangkan Nurlaila pernah menjabat kepala desa tiga periode berturut-turut.

Selain itu, tingkat pelayanan publik di Kabupaten Kediri juga cukup baik, bahkan pernah menduduki peringkat pertama di Jawa Timur. Ia menambahkan, hasil survei tersebut kemungkinan akan berubah, mengingat pelaksanaan pilkada masih sekitar dua bulan lagi. Walaupun berubah, pihaknya memprediksi perbedaan tidak akan terlalu mencolok, sekitar 10-15 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com