Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sunardi, Bakal Calon Bupati Kediri Terkaya

Kompas.com - 30/03/2010, 15:39 WIB

Kediri, Kompas - Tiga pasangan bakal calon bupati-wakil bupati Kediri sudah melaporkan harta kekayaan ke Komisi Pemilihan Umum setempat. Dari enam kandidat, kekayaan Sunardi paling besar dengan nilai Rp 43 miliar.

Nilai kekayaan pasangan Sunardi, Sulaiman Lubis, belum diketahui karena ia merupakan calon incumbent (sedang menjabat). Wakil Bupati Kediri ini hanya melaporkan perubahan, yakni pengurangan dan penambahan nilai kekayaan. Haryanti, istri Bupati Sutrisno. melaporkan kekayaan Rp 41 miliar dan Masykuri, pasangannya, melaporkan kekayaan bernilai Rp 1,2 miliar. Adapun Nurlaila-Turmudi Abror memiliki kekayaan masing-masing bernilai Rp 4 miliar.

Ketua Divisi Pencalonan KPU Kabupaten Kediri Sapta Andaruisworo pada Senin (29/3) mengatakan, daftar kekayaan tersebut bersifat sementara karena berdasarkan laporan sepihak para bakal calon. Selanjutnya KPU menyerahkan laporan ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Lembaga itu akan mengaudit dan memverifikasi laporan tersebut. "Sebelum penetapan pasangan calon kepala daerah Kabupaten Kediri pada 16 April 2010, KPU sudah memperoleh hasil verifikasi laporan kekayaan tersebut," katanya.

Sapta mengatakan, Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Kediri akan diikuti tiga pasangan calon kepala daerah. Semuanya berangkat dari partai politik peserta pemilu. Satu-satunya pendaftar yang merupakan calon independen, Subani, tidak lulus verifikasi.

Lima pasangan di Kota Blitar

Sementara itu KPU Kota Blitar melaporkan, Senin merupakan batas akhir pendaftaran bakal calon kepala daerah. Sedikitnya lima pasangan bakal calon-satu pasangan dari jalur perseorangan-telah mendaftar.

Anggota KPU Kota Blitar, Andreas Edison, mengatakan, pasangan calon perseorangan tersebut adalah Zaenudin dan Masrukin. Adapun pasangan lain dari jalur partai politik, yakni Heri Sunaryanta-Sholeh Muabi dari Partai Demokrat, Samanhudi Anwar-Purnawan Bukhori dari PDI-P, Anang Triyono-Bambang Gunawan dari Partai Golkar dan PKNU, serta Endro Purnomo-Ashar yang diusung PPP dan PKS.

Pilkada Kota Blitar diwarnai kehadiran kandidat dari pejabat lama di lingkungan eksekutif dan legislatif Kota Blitar. Mereka adalah Wakil Wali Kota Blitar Endro Purnomo, Ketua DPRD Kota Blitar Samanhudi, Wakil Ketua DPRD Kota Blitar Heri, dan Sekretaris Daerah Kota Blitar Anang Triyono.

Dari Jember dilaporkan bahwa gabungan tiga partai, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Barisan Nasional, dan Partai Persatuan Daerah, akhirnya menetapkan pilihan kepada pasangan calon bupati dan calon wakil bupati, Brigjen Purn (Pol) Guntur Ariyadi-KH Abdullah Samsul Arifin. Dengan demikian, pasangan ini telah mengantongi dua surat rekomendasi, yakni koalisi tiga partai dan Partai Demokrat.

Koalisi PKB, Partai Barnas, dan PPD sudah bisa mengantar pasangan calon bupati-calon wakil bupati Jember karena perolehan suara pada pemilu legislatif mencapai 15 persen. Sebelumnya pasangan ini mengantongi rekomendasi dari Partai Demokrat yang memiliki jumlah kursi terbanyak di DPRD Jember, 9 kursi.

"Informasi rekomendasi DPP PKB ke Guntur dan Gus A'ab (KH Abdullah Samsul Arifin) setelah diberi tahu pengurus di DPW," kata M Ayub Junaedi, Sekretaris DPC PKB Jember.

Sementara Ketua DPC Partai Demokrat Jember Saptono Yusuf saat dihubungi Kompas mengaku kaget atas informasi tentang rekomendasi tersebut. Alasannya, dia belum tahu keputusan PKB tersebut. "Saya justru baru tahu setelah dihubungi. Kebetulan saya sedang rapat dan berada di Malang setelah menempuh perjalanan dari Jakarta," ucapnya. (NIK/SIR)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com