Batal Digelar, Peserta Konferensi Gay-Lesbian Kecewa

SURABAYA, KOMPAS.com — Pembatalan Konferensi Regional Internasional Lesbian, Gay, Bisexual, Transgender, dan Intersex Association (ILGA) di Surabaya membuat kecewa para undangan yang sudah telanjur datang ke Surabaya.

"Para undangan yang terlanjur datang sangat kecewa. Namun, mereka memahami dan menerima pembatalan acara karena pihak kepolisian tak berikan izin keamanan," ujar Ketua Gaya Nusantara Raphael Da Costa saat dikonfirmasi, Kamis (25/3/2010).

Raphael menuturkan, dengan batalnya acara, para undangan yang telah datang dari luar negeri pun banyak yang memilih untuk berlibur. Sementara saat dikonfirmasi terkait penginapan para tamu undangan selama di Surabaya, ia mengaku tidak tahu persis.

Bendahara Gaya Nusantara Sarjono Sigit menambahkan, perubahan rencana kongres ini sangat cepat. Padahal, seharusnya acara pada Jumat (26/3/2010) besok sudah mulai digelar.

Ketika ditanya alternatif lokasi lain selain Hotel Mercure Surabaya, seperti daerah Malang atau Bali, ia mengaku tetap berkeinginan digelar di Surabaya atau daerah di sekitar Surabaya. "Kita tidak bisa pindah ke Bali karena membutuhkan waktu lama dan biaya yang lebih mahal," pungkasnya.

Sebenarnya Konferensi ILGA ini bukan untuk pertama kali digelar. Pertemuan serupa pertama kali digelar tahun 2002 di Mumbai, India, yang dilanjutkan kongres kedua di Cebu, Filipina, tahun 2005. Sedangkan pertemuan ketiga digelar pada tahun 2008 lalu di Chiang Mai, Thailand, yang diikuti 160 peserta dari 16 negara.