Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Tabrakan Maut di Pantura, 15 Meninggal

Kompas.com - 17/03/2010, 10:50 WIB

BATANG, KOMPAS.com — Tabrakan di dua lokasi di jalur pantura Desa Penundan, Kecamatan Banyuputih dan Poncowati, Kecamatan Gringsing, Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Selasa (16/3/2010) malam, mengakibatkan 15 orang tewas dan 31 lainnya luka-luka.

Kecelakaan pertama yang mengakibatkan 10 korban tewas itu ketika bus Jaya dengan nomor polisi AE 7159 US yang dikemudikan Arifin Sembiring (55), warga Karang Malang, Sragen, dari arah timur menabrak truk Siba H 1994 MS yang dikemudikan Suwanto (35), warga Sulang, Rembang, di jalur pantura Penundan.

Kecelakaan satunya, yaitu ketika sebuah truk tronton bernomor B 9368 OH bermuatan gulungan pelat besi dan berpenumpang lima anak bergaya "punk" menghantam tebing, lalu terguling di jalur Poncowati, Alas Roban, Gringsing.

Akibatnya, truk tronton yang dikemudikan Alexander Swabessy (46), warga Pekayon, Pasar Rebo, Jakarta Timur, itu menewaskan lima orang akibat terjepit muatan pelat besi baja.

Kelima korban yang semuanya anak "punk" tersebut adalah Itong (19), Lulu (17), Ucil (15), Angga (13), dan seorang anak laki-laki tak dikenal. Semua korban adalah warga Pekalongan, Jawa Tengah.

Sementara itu, 10 korban tewas dari penumpang bus Jaya adalah Denda Atmawijaya (22), warga Sumber Dodol, Magetan, Jatim; Arifin Sembiring (55), Plumbungan Indah 28/8, Karang Malang, Sragen; Sumarno (40), warga Kepotan, Lampung; dan Slamet Setiawan (40), warga Jembatan Lima, Jakarta.

Selain itu, satu laki-laki tak dikenal; dua wanita tak dikenal; Qoirin (25), warga Kalirejo, Bojonegoro, Jatim; dan Kasiran (60), warga Sukolilo; Madiun.

Saat ini, para korban tewas berada di Rumah Sakit Umum Suwondo, Kendal, Rumah Sakit Islam Rowosari, Weleri, dan Puskesmas Rowosari.

Salah satu penumpang selamat, Marsono (40), mengatakan, sopir bus sejak dari Solo sudah mengemudikan bus dengan kencang. Saat itu, dirinya sudah merasa takut sehingga para penumpang sempat memberi tahu pengemudi bus agar melajukan dengan kecepatan tidak terlalu cepat.

"Sejak dari Solo, sopir mengemudikan busnya dengan kecepatan tinggi. Para penumpang sudah mengingatkan sopir, tetapi tidak digubris dan dalam waktu singkat bus menabrak truk," katanya.

Kapolres Batang Ajun Komisaris Besar Ahmad Luthfi mengatakan, kecelakaan lalu lintas yang mengakibatkan sepuluh orang tewas itu diduga karena sopir bus ugal-ugalan saat mengemudikan kendaraannya.

"Dari keterangan sejumlah saksi, penyebab lakalantas ini karena sopir bus, Arifin Sembiring, melajukan busnya terlalu ’ugal-ugalan’. Sejak dari arah timur, bus melaju dengan kecepatan tinggi dan tidak terkontrol sehingga menabrak median jalan dan terguling setelah menabrak truk yang melaju dari arah barat," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com