Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemampuan Sungai Citarum Ditingkatkan

Kompas.com - 11/03/2010, 12:13 WIB

Bandung,Kompas - Kementerian Pekerjaan Umum akan meningkatkan kemampuan Sungai Citarum menghadapi banjir mulai tahun ini. Kemampuan menghadapi banjir per lima tahun ditingkatkan menjadi per sepuluh tahun.

"Peningkatan itu perlu dilakukan guna menjaga kemungkinan luapan banjir besar tahun mendatang," kata Wakil Menteri Pekerjaan Umum Hermanto Dardak dalam kolokium "Hasil Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air 2010: Inovasi Teknik Penunjang Pengelolaan Sumber Daya Air untuk Percepatan Peningkatan Kesejahteraan Rakyat" di Bandung, Rabu (10/3).

Hermanto mengatakan, pekerjaan yang dilakukan seperti pembangunan dam atau tanggul di aliran utama Sungai Citarum dan sembilan anak sungai. Khusus untuk Sungai Citarum di daerah rawan seperti Baleendah dan Dayeuhkolot akan dibangun lebih banyak dam atau tanggul.

Namun, Hermanto mengharapkan agar upaya struktural ini juga tetap diimbangi solusi jangka panjang, yaitu penananam pohon dan rehabilitasi lahan di Kabupaten Bandung atau sekitar Sungai Citarum. Keduanya diyakini bisa memberikan solusi penting penanganan banjir.

"Saat ini ketika banjir, sedimentasi tanah akibat erosi menjadi masalah terbesar. Bila terjadi banjir setinggi 1 meter, endapan tanahnya mencapai 70-80 sentimeter," kata Hermanto.

Pengerukan

Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citarum Mudjiadi siap memfasilitasi rencana penanganan banjir Sungai Citarum. Tahap awal akan dimulai dengan pembuatan tanggul di Cienteung dan Andir.

Selanjutnya, akan dilakukan pula pengerukan Sungai Citarum dan sembilan anak sungainya. Diperkirakan pekerjaan itu akan dimulai tahun 2011. Saat ini BBWS Citarum tengah mempersiapkan rencana kerja sama pengerukan yang akan dilakukan dengan beberapa pihak, termasuk donatur asing.

"Bila jadi dilakukan, pengerukan dilakukan di 44 kilometer titik rawan Citarum dengan fokus lebih dalam di Dayeuhkolot dan Baleendah. Perkiraan dana pengerukan Rp 330 miliar. Selain itu, juga diperlukan Rp 192 miliar untuk pembebasan 126 hektar lahan yang dihuni masyarakat," ujarnya. (CHE)

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com