Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benarkah Abangku Makan Jantung Manusia?

Kompas.com - 10/03/2010, 07:48 WIB

KOMPAS.com — Tindakan Khairun alias Harun, tersangka pembunuhan dan mutilasi, sangat mengejutkan keluarga Harun. Khairani, adik kandung Harun, bahkan tidak percaya jika abangnya nekat melakukan perbuatan keji itu.

Di mata Khairani, Harun merupakan sosok panutan. Selain penurut, Harun juga sering mengajar ngaji kepada anak-anak di kampungnya, Desa Podosari RT 03 RW 1 Kecamatan Cipiring, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah.

”Selama di kampung, dia selalu menasihati adik-adiknya serta teman-temannya atas pentingnya beribadah. Saya tidak percaya kalau abang saya berbuat sekeji itu yang menghilangkan nyawa orang lain,” ujar Khairani ketika dihubungi, Selasa (9/3/2010).

Harun merupakan tersangka pembunuhan terhadap Fahmi. Kasus yang terjadi pada Oktober lalu itu terungkap saat warga menemukan jenazah Fahmi yang tersimpan dalam kotak. Harun bahkan mengaku memakan jantung dan beberapa organ tubuh Fahmi.

Khairani juga membantah abangnya menuntut ilmu hitam. Pasalnya, Harun sendiri tidak percaya dengan hal-hal gaib, bahkan dia selalu menasihati agar jangan percaya dengan yang berbau syirik. Untuk menghindari perbuatan menyimpang dan tercela, Harun selalu mengajak keluarganya serta warga agar selalu membaca Al Quran.

”Apa benar abang saya itu pelaku pembunuhan dan memakan jantung serta hati manusia? Dia tidak percaya dengan ilmu hitam, kenapa malah menuntut hal-hal yang syirik,” kata Khairani.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com