Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

SERBA-SERBI JELAJAH MUSI 2010

Kompas.com - 10/03/2010, 04:08 WIB

Untung Dicegah Ibu Bupati

Bupati Empat Lawang Budi Anthoni Aljufri sepertinya tidak tenang ketika melihat 10 anggota tim dari Kompas bersiap diri untuk memulai perjalanan jurnalistik bernama Jelajah Musi 2010, Senin (8/3) pagi, di Desa Tanjungraya, Kecamatan Pendopo Lintang, Kabupaten Empat Lawang, Sumatera Selatan, menggunakan tiga perahu karet arung jeram. Diam-diam, Budi pun mendekati dan meminta pertimbangan istrinya, Ny Suzanna Aljufri, seraya berujar, ”Say, hati saya jadi ’gatal’ melihat petualangan yang dilakukan teman-teman dari Kompas. Saya ingin gabung dengan mereka menyusuri air, terutama dari Tanjungraya hingga di Tebing Tinggi. Ini perjalanan yang sangat menantang dan saya suka dengan tantangan pada etape itu.” Mendengar permintaan tersebut, Ny Suzanna pun langsung mencegahnya. ”Jangan Pak! Sekarang, kan, masih ada Pak Gubernur (Gubernur Sumsel Alex Noerdin) dan Bapak harus mendampingi beliau sampai acara (pelepasan Jelajah Musi) selesai. Kemudian melepas keberangkatan Pak Gubernur kembali ke Palembang,” ujar Ny Suzanna. Atas nasihat itu, Pak Bupati yang suka tantangan itu pun terpaksa mengurungkan niatnya. (JAN)

Lambaian Tangan dan Ajakan Mampir

Tim ekspedisi Kompas Jelajah Musi 2010 betul-betul mendapat banyak kejutan selama menyusuri sungai yang mengalir dari Bengkulu melintasi Sumatera Selatan hingga bermuara di Selat Bangka itu. Kejutan itu di antaranya adalah keramahan penduduk tepian sungai dalam bentuk lambaian tangan dan ajakan untuk mampir ke rumah mereka. Keramahan itu diperoleh tim ekspedisi pada perjalanan etape pertama dari Tanjung Raya, Pendopo Lintang, hingga ke Tebing Tinggi, Kabupaten Empat Lawang, pada Senin (8/3), dan diteruskan dengan etape kedua pada hari Selasa (9/3). Sepanjang perjalanan, setiap kali perahu karet atau perahu ketek tim ekspedisi melewati permukiman, penduduk dengan antusias melambaikan tangan dan tersenyum. Tak lupa, seruan seperti ”ayo mampir” meluncur melalui teriakan mereka kepada tim ekspedisi. Itulah keramahan khas penduduk tepi Sungai Musi. (HLN/ONI/MZW)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com