Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ayo Dukung Taman Nasional Komodo

Kompas.com - 05/03/2010, 12:50 WIB

KUPANG, KOMPAS.com — Gubernur Nusa Tenggara Timur Frans Lebu Raya meminta semua elemen masyarakat di Tanah Air agar memanfaatkan setiap momentum untuk mempromosikan Taman Nasional Komodo sebagai salah satu dari tujuh keajaiban baru di dunia.
     
”Taman Nasional Komodo tidak hanya menjadi kebanggaan masyarakat NTT. TN Komodo adalah aset negeri ini, semua elemen masyarakat harus memanfaatkan setiap momentum, baik di dalam maupun luar negeri, untuk mempromosikan obyek wisata itu,” kata Gubernur NTT Frans Lebu Raya di Kupang, Jumat (5/3/2010).

Ia mengatakan, jika TN Komodo ditetapkan sebagai salah satu dari tujuh keajaiban dunia, dampaknya tidak hanya dirasakan oleh masyarakat NTT, tetapi juga seluruh masyarakat bangsa ini. Paling tidak menjadi sebuah kebanggaan bersama, katanya, terkait posisi Komodo yang mulai terancam ke klaster 8-14.
     
Posisi Taman Nasional Komodo mulai terancam untuk tidak masuk dan bersaing dalam memperebutkan posisi sebagai salah satu dari tujuh keajaiban dunia. Gubernur mengatakan, sejak diumumkan pada 21 Juli 2009 oleh New 7 Wonders Foundation bahwa TN Komodo masuk sebagai salah satu finalis dari 28 finalis yang berhak melanjutkan ke tahap final, pemerintah terus melakukan sosialisasi untuk meminta dukungan.
     
Permintaan dukungan ini tidak hanya kepada rakyat Nusa Tenggara Timur, tetapi juga dari masyarakat seluruh Indonesia karena masuknya TN Komodo dalam tujuh keajaiban dunia tidak hanya memberikan dampak pada masyarakat daerah ini, tetapi juga untuk Indonesia.
     
Para wisatawan dari Jepang, Belanda, dan Amerika Serikat, misalnya, tidak mungkin langsung ke Labuan Bajo di ujung barat Pulau Flores untuk melihat TN Komodo, tetapi harus melalui Jakarta, Surabaya, dan juga Denpasar, Bali.
     
Artinya, dampak positif dari penetapan TN Komodo sebagai tujuh keajaiban dunia tidak hanya dirasakan oleh pemerintah dan rakyat Nusa Tenggara Timur, tetapi juga seluruh masyarakat Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com