Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Duh, Perkosaan Anak Makin Memprihatinkan

Kompas.com - 26/02/2010, 15:46 WIB

MEDAN, KOMPAS.com — Sebagian besar kasus yang menimpa anak-anak di Sumut berupa pemerkosaan dan pencabulan.

"Dari 110 kasus yang diterima KPAI (Komisi Perlindungan Anak Indonesia) Sumut tahun lalu, kasus pemerkosaan dan pencabulan mencapai 30 persen, itu memprihatinkan," kata Ketua KPAI Sumut Zahrin Piliang.

Dalam diskusi yang digelar Forum Jurnalis Peduli Anak (FJPA) Sumut yang dihadiri puluhan jurnalis media cetak dan elektronik serta sejumlah elemen lembaga peduli anak, seperti Yayasan Pusat Pendidikan dan Informasi Hak Anak (KKSP) serta Pusat Kajian dan Perlindungan Anak (PKPA), disebutkan, kasus terbesar lainnya yang menimpa anak-anak adalah soal perebutan hak asuh.

Kasus pemerkosaan, pencabulan, dan perebutan hak asuh yang dialami anak-anak itu membahayakan perkembangan jiwa anak sehingga diharapkan kasus itu menjadi perhatian semua kalangan.

Perlunya perhatian semua kalangan itu mengacu pada terbatasnya juga kemampuan KPAI dalam menangani kasus tersebut, khususnya dalam soal anggaran.

"Anggaran diperlukan karena sebagian besar kasus yang menimpa anak-anak itu terjadi di luar kota Medan dan sebagian merupakan anak yang ekonomi keluarganya juga tidak memadai," katanya.

Kepala Biro PPAKB Pemprov Sumut Hj Vita Lestari Nasution mengatakan, Pemprov Sumut semakin memfokuskan perhatian kepada kasus yang menimpa anak-anak, mulai anak telantar hingga anak korban pemerkosaan atau pencabulan.

Dalam program lain yang dilakukan Biro PPAKB seperti dalam 10 program tetap PKK juga akhirnya akan menyentuh kasus anak.

"Diharapkan, kasus-kasus yang menimpa anak-anak juga semakin bisa diperkecil karena sudah ada keputusan bersama Menteri Pemberdayaan Perempuan dengan Ketua MA. Jaksa Agung, Kapolri, Menkumham serta Mensos dalam menangani kasus anak," katanya.

Sementara itu, Direktur Eksekutif Yayasan KKSP Muhammad Jailani menyatakan ikut membantu penanganan masalah anak-anak.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com