Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sepuluh Turis Asing Lihat Gerhana di Bosscha

Kompas.com - 15/01/2010, 17:51 WIB

BANDUNG, KOMPAS.com — Antusiasme menyaksikan peristiwa gerhana matahari bukan hanya diperlihatkan warga Indonesia saja, melainkan juga sejumlah turis asing yang kebetulan berkunjung di Observatorium Bosscha, Jumat (15/1/2010) sore.

Salah satunya adalah Justin Baznson (23), turis asal Kanada. Saking antusiasnya, Justin yang datang bersama 9 temannya dari Kanada punya cara paling unik menyaksikan gerhana matahari sebagian ini. Kaus t-shirt yang dikenakannya saat itu ditariknya hingga menutupi kepala. 

Lumayan, menutupi silau (matahari). "Coba saja kalau tidak percaya," ujar pria yang mengikuti program Canada World Youth di Indonesia ini mengajak Kompas mengikuti perbuatannya. 

Yah, begitulah jika sudah terlalu antusias. Namun, ini bisa dipahami. Sebab, menurut pengakuan Justin, ini adalah pengalaman pertamanya menyaksikan gerhana matahari. Maklum, ia biasa tinggal di daerah Kanada Utara yang jangankan gerhana, dilewati matahari yang bersinar cerah pun jarang. 

Tidak kalah unik, seorang pengunjung mengamati gerhana dengan menggunakan tameng pelindung yang biasa digunakan untuk mengelas. Namun, apa yang dilakukan Justin dan pria yang menggunakan tameng las ini sebetulnya sangat tidak dianjurkan. Sebab, selain tidak layak, pengamatan pun tidak maksimal. 

Beberapa pengunjung memilih membeli kacamata khusus yang sudah dibekali filter yang disediakan di Bosscha. Ada pula yang sudah berbekal kertas millar, yaitu kertas warna perak yang katanya bisa melemahkan cahaya matahari hingga sepersepuluh ribu kali. Beberapa memilih antre di depan rumah teropong Unitron dan di depan kubah Zeiss untuk menyaksikan gerhana lebih jelas dengan menggunakan teropong khusus. 

Dari pengamatan di Bosscha, gerhana terlihat hanya sebagian. Matahari yang biasanya bulat terlihat benjol di bagian kanannya. Ini terjadi karena masuknya bayang-bayang bulan di bagian timur matahari.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com