JAKARTA, KOMPAS.com
Para ahli seismologi mengatakan, gempa dangkal itu menyebabkan guncangan yang hebat di permukaan tanah sehingga banyak bangunan yang rusak.
Badan Survei Geologi Inggris (BGS) melaporkan, dampak gempa di Port-au-Prince merupakan kehancuran yang lengkap, seperti dijelaskan Brian Baptie, seismolog Inggris yang berbasis di Edinburgh. ”Kombinasi antara kegempaan di ibu kota yang berpenduduk padat dan kedangkalan akan mengakibatkan kerusakan yang hebat. Semakin dangkal pusat gempa, semakin besar guncangan di permukaan tanah.”
Haiti terletak di perbatasan dua lempeng tektonik, yaitu lempeng Karibia dan lempeng Amerika Utara, yang menimbulkan sistem patahan yang membentang di negara ini. Ada dua patahan besar, yaitu di bagian selatan dan utara. Hari Selasa, gempa terjadi di patahan sebelah selatan, kata Baptie.
Aktivitas seismik yang tergolong besar sebelumnya terekam di pulau itu pada 1751 dengan kekuatan 7,3 SR terjadi di patahan yang sama. Setelah itu tercatat gempa besar bermagnitude 7,2 SR pada tahun 1887.
Menurut BGS, gempa besar yang dapat menimbulkan kerusakan serius tercatat sekitar 100 kali setiap tahun di dunia. Prediksi gempa besar dikeluarkan para ahli geologi tahun 1990-an bahwa pada tahun 2000-an akan terjadi gempa berskala lebih dari 8 SR di Los Angeles, berpotensi menenggelamkan kota itu.
Sementara mereka mengkhawatirkan gempa Los Angeles yang dijuluki Big Bang itu, pada 1994, Hollywood diterjang gempa 7,2 SR. Catatan kegempaan di pantai barat Amerika juga menyebutkan tahun 1925 gempa 7,8 SR pernah menghantam San Fransisco.