Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemanfaatan CBM Dua Tahun Lagi

Kompas.com - 08/01/2010, 15:21 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemanfaatan gas yang tersebunyi di bawah batu bara atau disebut coal beat methan (CBM), baru dua tahun lagi atau tahun 2011 untuk memasok gas di PT Perusahaan Listrik Negara (PLN). Selama dua tahun ini, pemerintah akan menyiapkan langkah-langkahnya untuk dapat memanfaatkannya.  

Hal itu disampaikan oleh Ketua Unit Kerja Presiden untuk Pengendalian Program Pembangunan (UKP4) Kuntoro Mangkusubroto, dalam keterangan pers, seusai mengikuti rapat terbatas mengenai percepatan proyek listrik 10.000 MW di Istana Wakil Presiden Boediono, Jakarta, Jumat (8/1/2010).

Ratas yang dipimpin Wapres dihadiri Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Darwin Zahedy Saleh, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Dirut PLN Dahlan Iskan dan pejabat lainnya . 

"Soal CBM sudah sejalan dengan kita semua. CBM itu akan bisa dimanfaatkan dua tahun lagi, yaitu pada 2011. Sekarang ini, langkah-langkah menuju ke situ tengah disiapkan," tandas Kuntoro.  

 

Adapun, menurut Deputi Menneg BUMN Sahala Lumbangaol, ratas memutuskan bahwa CBM hanya diprioritas untuk pasokan PLN yang kini membutuhan pasokan gas. Sedangkan untuk industri, dinomorduakan. Jadi, CBM digunakan untuk membantu PLN yang saat ini tengah membutuhkan ketersedian pasokan gas untuk menggerakan pembangkit listriknya.  

 

Sementara, menurut Dahlan, pihaknya sudah berbicara dengan direksi PT Aneka Tambang (Antam) mengenai potensi CBM yang akan dimanfaatkan untuk memasok gas PLN.

"Saya sudah bicara dengan Antam yang kini memiliki cadangan CBN sangat besar terutama di Sumatera Selatan. PLN akan membeli gasnya dan gasnya akan dialiri melalui pipa di bawah laut untuk membangkit PLTG di Jakarta," demikian Dahlan.

 

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com