JOMBANG, KOMPAS.com — Meninggalnya KH Abdurrahman Wahid alias Gus Dur menjadi berkah tersendiri bagi pedagang yang berjualan di luar area Pondok Pesantren Tebuireng. Salah satunya Andi, yang berjualan kaus bergambar Gus Dur ini.
Baru semalam berjualan, sekarang kausnya hampir laku semua. "Dibanding sebelumnya berjualan di emperan, jualan sekarang cepat lakunya, Mas. Saya yakin habis, Mas," kata Andi, pedagang asal Surabaya kepada Persda Network, Minggu, (3/1/2010).
Andi dibantu lima asistennya yang bertugas menjual dan menyablon di tempat. Menurut Andi dari semua kaus, model anak-anak, baik yang setelan maupun atasan saja, paling banyak dicari. "Yang paling banyak, baju anak-anak, Mas. Khususnya yang setelan atas-bawah. Sekarang sisanya sedikit," katanya lagi.
Harga per potong untuk kaus setelan anak-anak hanya Rp 20.000, sedangkan setelan atas Rp 15.000 untuk dua potong. Untuk kaus ukuran dewasa dibanderol Rp 25.000. "Tapi untuk sampean Rp 20.000 saja, Mas," katanya.
Abdul Hadi, salah satu pembeli asal Lamongan, mengaku membeli lima kaus warna hitam. Katanya untuk kenang-kenangan. "Buat mengenang Gus Dur, Mas. Makanya saya beli. Lima potong," ujar Abdul yang datang bersama empat temannya yang juga alumni pondok tersebut.
Pembeli lain mengaku memborong lima pasang kaus anak-anak untuk keponakannya. "Iya ini saya beli buat keponakan, buat anak saya. Nanti kalau enggak dibeliin, yang lainnya mau," ujar seorang ibu yang disertai suaminya tersebut. (Persda Network/yog)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.