Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Malaria Mengganas di Pandeglang

Kompas.com - 28/12/2009, 05:43 WIB

SERANG, KOMPAS.com - Wilayah Kecamatan Cikeusik dan Kecamatan Cibitung, Kabupaten Pandeglang, Banten, dinyatakan dalam kondisi kejadian luar biasa malaria menyusul banyaknya warga yang terjangkit penyakit itu. Sampai dengan Minggu (27/12), warga yang terjangkit 152 orang.

Dinas Kesehatan Pandeglang masih berupaya mengendalikan penyebaran penyakit itu, termasuk ke kecamatan sekitar yang rawat terjangkit malaria. Pada saat penyakit malaria merebak, lima warga dilaporkan meninggal dunia. Namun, belum diketahui secara pasti, apakah mereka terkena penyakit itu.

”Mengenai kabar adanya lima warga yang meninggal, kami hingga saat ini belum dapat memastikan apakah mereka meninggal akibat positif malaria atau bukan,” kata Kepala Dinas Kesehatan Pandeglang Iskandar ketika dihubungi dari Serang, Minggu.

Iskandar menambahkan, lima warga itu memang meninggal pada saat malaria merebak di Cikeusik dan Cibitung, tiga bulan ini. Dua kecamatan itu daerah endemis malaria.

Di Cikeusik dan Cibitung, banyak terdapat laguna, yakni cekungan-cekungan berisi air di pesisir atau muara sungai, yang merupakan salah satu sarang nyamuk Anopheles, serangga vektor malaria.

Iskandar mengatakan, menyusul penetapan status kejadian luar biasa malaria di dua kecamatan tersebut, penanganan yang sudah dilakukan sejak awal merebaknya penyakit ini akan lebih diintensifkan. Penanganan diwujudkan melalui penaburan larvasida di laguna-laguna untuk mematikan jentik, penyemprotan untuk mematikan nyamuk dewasa, dan juga pemasangan kelambu di rumah-rumah warga yang anggota keluarganya positif menderita malaria.

Kelambu

Kelambu yang dibagikan kepada sekitar 400 keluarga di Cikeusik dan Cibitung diberi semacam zat kimia yang mampu membunuh nyamuk, tetapi aman bagi manusia.

”Selain itu, penanganan dilakukan dengan mengobati warga yang menderita malaria,” kata Iskandar.

Sejauh ini, ada tiga posko yang sejak sebulan lalu sudah didirikan, yakni di Desa Tanjungan dan Mantiung, Cikeusik, serta Desa Kutakarang, Cibitung.

Pendeteksian warga yang terjangkit malaria, menurut Iskandar, dilakukan sesuai prosedur operasional standar, yakni dengan pengambilan sampel darah. Sampel selanjutnya diuji ke laboratorium kesehatan.

Iskandar mengatakan, penanganan penyakit malaria dapat pula diperluas ke desa-desa dan kecamatan sekitar yang rentan terjangkit. (CAS)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com