Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Rohingya Trauma

Kompas.com - 18/12/2009, 20:37 WIB

MEDAN, KOMPAS.com - International Organisation on Migration (IOM) bekerja sama Pemerintah RI memindahkan 190 pengungsi Rohingya (berwarganegara Bangladesh dan Myanmar) ke Medan, Sumatera Utara. Para pengungsi meminta kejelasan nasib mereka setelah terdampar ke wilayah teritori RI Januari 2009 lalu.

"Kami hanya butuh hidup dan bekerja. Kami tidak ingin kembali ke Myanmar. Di sana tidak aman karena polisi setiap saat mencari-cari kami. Kemudian memukul dan memenjarakan kami," tutur salah seorang pengungsi Muhammad Yunus (23), saat ditemui di lokasi penampungan di Jalan Bunga Cempaka Nomor 4, Medan, Jumat (18/12/2009).

Di negaranya, kata Yunus, sering terjadi perselisihan antar etnis. Rohingya merupakan etnis minoritas yang hidup di perbatasan Myanmar dan Bangladesh. Menurut penuturan Yunus, ada perbedaan kultur antara etnis minoritas dengan mayoritas yang beragama Buddha.

Warga Rohingya nekat meninggalkan negaranya dengan menggunakan perahu tanpa mesin tujuan Malaysia atau Australia. Mereka sempat terdampar di Thailand, namun petugas keamanan langsung mengusirnya. Mereka melanjutkan perjalanan melalui laut dan kemudian terdampar di Aceh. Dia menuturkan para pengungsi menghabiskan waktu sekitar satu bulan di lautan lepas. Selama dalam perjalanan mereka bertahan hidup dengan air hujan. Puluhan manusia perahu tersebut meninggal dalam perjalanan laut karena kelaparan.

Yunus dan seluruh pengungsi Rohingya lain selama ini di Kota Sabang (182 orang) dan Kabupaten Aceh Timur (delapan orang), Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD). Seluruh pengungsi berjenis kelamin laki-laki itu dalam kondisi sehat. Abdullah Khair (25), seorang pengungsi, mengatakan tidak ada penjelasan tujuan pemindahan dari pihak Imigrasi RI maupun IOM. "Saya tidak tahu kemana setelah ini," katanya dalam Bahasa Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com