Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Orangutan Itu Membuat Sarang di Pohon Durian

Kompas.com - 04/12/2009, 21:21 WIB

JAMBI, KOMPAS.com — Warga Desa Suban, Jambi, diimbau tidak mengganggu Win Gayo, orangutan sumatra yang masuk ke perkebunan warga sejak Rabu (3/12).

Manajer Stasiun Reintroduksi Orangutan Sumatera Frankfurt Zoological Society (FZS) Julius Paolo Siregar di Jambi, Jumat (4/12), mengatakan bahwa orangutan jantan bernama Win Gayo telah membuat sarang di pohon durian warga Desa Suban, Kecamatan Batang Asam, Kabupaten Tanjung Jabung Barat. Orangutan itu kini menjadi tontonan masyarakat.

Win Gayo merupakan orangutan sumatra yang dilepasliarkan oleh FZS di Sungai Amparing, Desa Lubuk Kambing, Kecamatan Ranah Mendalo, Tanjung Jabung Barat, pada Desember 2008.

Dari pengamatan terakhir, Win Gayo kerap berada di Dusun Muaro Danau, Desa Lubuk Kambing, sementara Desa Suban berada di seberang Sungai Pengabuhan.

Menurut Julius, karena Desa Suban hanya berada di seberang sungai, Win Gayo bisa masuk ke desa tersebut, apalagi kalau banyak sumber makanan seperti musim buah sekarang ini.

Berdasarkan pengalaman selama masa pemeliharaan, Win Gayo mempunyai sifat tidak berani mengganggu manusia. Namun jika merasa terancam, maka ada kemungkinan orangutan ini melakukan perlawanan.

Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, Julius mengimbau masyarakat agar tidak melalukan upaya-upaya yang dikhawatirkan dapat mengganggu keberadaan orangutan, sebelum Win Gayo digiring kembali ke habitatnya.

FZS membuka Open Orangutan Sanctuary (OOS) di Danau Alo, Desa Lubuk Kambing, awal 2009. Ada lima orangutan sumatra yang telah dilepasliarkan dengan tujuan membuka habitat baru. Diharapkan, hewan dilindungi ini mampu merestorasi hutan yang sudah rusak secara alami.

Kelima orangutan itu diberi nama Bim-Bim, Rencong, Waikiki, Roma, dan Win Gayo.

Sementara itu, Manajer OOS Padma Seputra Purba yang berada di lokasi menyatakan, kondisi Win Gayo cukup baik, tetapi sedikit menunjukkan kemarahan.

Kerumunan orang di bawah pohon membuat Win Gayo merasa terancam sehingga melempari warga dengan durian. Aparat Desa Suban juga berusaha memberi pengertian kepada warga untuk tidak menjadikan Win Gayo sebagai tontonan.

"Posisi Win Gayo sangat dekat dengan perkampungan dan jalan raya sehingga banyak sekali warga yang datang menonton. Hingga kini tidak ada gangguan dari warga. Namun, ada yang berusaha mendekati Win Gayo untuk memberi makan buah-buahan," kata Padma.

Sejumlah staf FZS akan terus memantau Win Gayo dan berusaha mengembalikan orangutan ini ke dalam hutan. FZS juga akan mengganti kerugian selayaknya kepada masyarakat akibat aktivitas orangutan yang masuk ke perkampungan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com