Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bagaimana Mereka Tiba-tiba Buka Celana?

Kompas.com - 25/11/2009, 08:57 WIB

KOMPAS.com — Bagaimana AR bisa tiba-tiba telanjang di tengah keramaian pasar? “Di pasar itu, saya belum sampai mencopot pakaian hingga telanjang, tapi sudah melumuri badan dengan cat hitam sebanyak 1 kilogram, dari ujung rambut hingga ujung kaki. Sebab, kata si penelepon, jika ada bagian tubuh yang tak tersiram cat, suara saya akan hilang,” ucap AR.

Telinganya sudah terpasang anting-anting dari koin Rp 100 sebanyak 10 buah yang dilubangi dan direnteng ke bawah. Ternyata ritual yang sama juga sedang dilakukan oleh sejumlah guru lain di tempat yang sama.

AR mulai sadar ada yang tak beres setelah ia tak melihat apa yang telah dijanjikan oleh si penelepon. Saat menelepon, si penggendam mengatakan bahwa di Pasar Tandjung Anyar akan dijumpai kiai berjubah putih yang bakal memberi doa-doa sehingga "menutup" mata para pengunjung pasar, dan AR bakal terlihat seperti tidak telanjang.

“Untungnya, sebelum saya telanjang, saya lebih dulu mencari kiai yang dimaksud itu. Karena tidak ketemu, saya mulai ragu dan sadar bahwa ini penipuan. Saat itu sekitar pukul 07.00 malam. Padahal, perintahnya, pokoknya tiba di pasar saya harus langsung mencopot semua pakaian dan kemudian keliling pasar mencari si kiai,” kata AR.

Hingga kemarin, cat hitam yang menyiram sekujur tubuh AR belum hilang sama sekali meski dia telah membersihkannya dengan 5 liter bensin.

“Untung saya sadar. Kalau tidak, setelah dari pasar saya diperintahkan pergi ke pendopo kabupaten dan di sana katanya baju pengganti akan disediakan oleh Pak Bupati,” kata AR.

Selain AR, ritual yang sama di Pasar Tandjung Anyar ternyata juga hendak dilakukan sejumlah guru. Setelah tersadar, di pasar itu AR menjumpai Poniman dan Minto, yang kondisinya juga sama dengan dirinya.

“Pak Minto dan Pak Poniman saya sadarkan sehingga selamat tak sampai bugil. Setahu saya ada lima guru yang selamat. Namun, ada tiga guru yang telanjur bugil dan keliling pasar,” kata AR.

Sejumlah pedagang di Pasar Tandjung Anyar yang ditemui Surya kemarin mengaku, mereka melihat sekitar pukul 17.00 hingga 21.00 pada Minggu (22/11), ada beberapa orang mulai telanjang bulat lalu lalang di pasar dan beberapa lainnya hanya memakai cawat dengan tubuh kehitaman.

“Saya kira mereka orang gila. Saya enggak tahu kalau itu ritual orang kena gendam,” kata Agus, pedagang singkong di Pasar Tandjung Anyar.

Tiga orang yang telanjur bugil diketahui adalah para guru olahraga dari SDN-SDN di wilayah Kecamatan Mojoanyar, Bangsal, dan Ngoro. Adapun lima guru yang selamat berasal dari Kecamatan Gedeg, Pacet, Gondang, Sooko, dan Mojosari.

Karena namanya dicatut, Akh Djazuli bersama tiga orang guru yang selamat, Selasa petang, melaporkan kejadian tersebut ke Polres Mojokerto. “Kami ingin agar kasus ini diungkap,” ujar Djazuli.

Kapolres Mojokerto AKBP Onto Cahyono belum mendapat laporan tentang kasus itu saat dihubungi Surya, Selasa malam. “Saya sekarang sedang rapat di Jakarta. Namun, tak mungkin bupati memerintahkan seperti itu,” ujarnya.

Kasat Reskrim AKP Samsul Makali juga belum mengetahui peristiwa tersebut. “Belum tahu. Saya masih melakukan pengembangan kasus di luar kota,” katanya. (bet)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com