Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Santet, Lima Menit Sembuh

Kompas.com - 05/11/2009, 08:23 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Seorang pasien datang tergopoh-gopoh ke tempat praktik Bunda Norma di Pondok Gede, Bekasi. Pasien berumur 50-an tahun ini meminta bantuan Bunda untuk menghilangkan pengaruh santet yang ada di tubuhnya. Dalam lima menit pasien itu sembuh.

Bagi para pegiat panggung hiburan seperti konser musik yang menampilkan penyanyi atau grup band papan atas di negeri ini, Bunda Norma (55) bukanlah sosok asing. Sebab, dia sering dilibatkan dalam event semacam itu. Lalu, siapa Bunda Norma itu?

Saat ditemui Warta Kota di acara Pekan Wira Budaya Nusantara di Anjungan Sulawesi Tenggara Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Cipayung, Jakarta Timur, Rabu (4/11), perempuan asal suku Dayak Tunjung, Kalimantan Timur, itu mengaku, keterlibatannya dalam konser musik adalah diminta bantuan sebagai pawang hujan dan menangkal terjadinya kekisruhan saat sebuah grup band/penyanyi tampil di panggung.

Bahkan, baru-baru ini dia juga diminta bantuan menjadi pawang plus penangkal kerusuhan sebuah konser musik road show 10 kota di Jawa dan 10 kota di Sumatera langsung oleh sponsor acara, yakni perusahaan sepeda motor. "Allhamdulillah konser itu berjalan lancar tanpa gangguan," kata Bunda Norma.

Selain sebagai pawang hujan, dia juga piawai membantu mengatasi problema keluarga, urusan jabatan, pekerjaan, jodoh, usaha, hingga membantu orang yang terkena santet.

Tanpa bermaksud menyombongkan diri, kata Bunda Norma, dia bisa dengan cepat menghilangkan santet. "Kalau cuma santet, paling lima menit selesai," katanya.

Untuk urusan santet itu, menurut Bunda, orang yang meminta bantuan kepadanya datang dari beragam kalangan, mulai dari orang kurang mampu, pejabat, pengusaha, hingga artis.

Ditanya tentang bantuan seperti apa saja yang diminta para artis, Bunda Norma mengatakan, "Kebanyakan meminta cepat populer dan laris job." Dia pun menyebutkan nama beberapa artis yang menjadi pelanggannya.

Namun, Bunda Norma mengaku tidak asal terima pasien. Dia akan menyeleksinya lebih dulu. Hanya mereka yang memiliki niat baik saja yang memiliki peluang berkonsultasi dengannya. "Dalam hidup kita sudah punya dosa, jadi janganlah kita menambah dosa. Makanya kalau ada orang seperti itu (tidak berniat baik) akan langsung saya usir," katanya.

Ditanya tentang asal-muasal dia bisa memiliki kemampuan seperti itu, Bunda Norma menuturkan, kemampuannya itu dia dapatkan saat masih di kampung halamannya. Saat itu, ketika usianya baru menginjak empat tahun, dia mendapat musibah, yakni saudara kembarnya bernama Saprah hilang dimakan mimo atau babi hutan.

"Sejak itu saya mendapat pendampingan dari dia. Jadi, apa yang saya lakukan selama ini berkat pendampingan dari saudara kembar saya," ungkapnya.

Pada saat melakukan sebuah prosesi, Bunda Norma melakukan doa kaharingan dengan menggunakan media air dan minyak. "Air itu perlambang kehidupan, sedangkan minyak perlambang keperkasaan," kata wanita yang membuka praktik di Jalan Raya Kodau, Gang Makmur Musholla, Jatimakmur, Pondok Gede, Bekasi, itu. (ign)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com